Ruang bermain, ruang belajar
Dengan memberikan anak-anak kesempatan bermain, sebenarnya kita sedang memberikan kesempatan mereka untuk belajar.
Kemarin kami ( saya dan ibu Eka Marwati) menemani anak-anak kami berwisata kereta dan mampir bermain di UI
Repot? Pasti, tapi ini tantangan untuk kami.
Mereka berlari dan berguling-guling di rumput sepuasnya
Saling bercanda, walau kadang harus dilerai agar tidak berujung "pertengkaran"
Belajar sopan di tempat umum (masih banyak yg perlu dievaluasi)
Setiap mampir di mushola, Fatih dan said selalu sholat (ala ala mereka) tanpa diperintah
Ada kejadian unik, said tidak dapat memanjat ke atas setelah bermain di dataran yg lebih rendah. Fatih dan Ahsan membantu said untuk naik. Meskipun diakhir saya harus membantu, karena mereka belum bisa menarik said untuk naik.
Mereka belajar saling membantu
Setelah mereka puas bermain. Fatih dan said terlihat lebih akur di rumah.
Saya menyimpulkan berdasarkan pengamatan mengajak anak-anak bermain. Setelah keinginan bermain mereka terfasilitasi, mereka lebih mudah diasuh. Tantrum tidak muncul dalam batas wkt tertentu
Yang membuat saya bangga juga, ketika mereka saling berbagi buku dan membaca (baca ala anak-anak, Krn mereka belum bisa membaca huruf) sebelum tidur siang. Padahal kemarin mereka sering berebut mainan.
Komentar
Posting Komentar