Komunikasi produktif day 1

present state :
:-( suara bernada tingggi dan bahasa kurang produktif, body language kurang
:-( kurang pujian / kritik positif
:-) terlalu banyaj nasihat (seharusnya refleksi pengalaman)
:-( terlau banyak interogasi
:-( terlalu banyak menolak tanpa empati

desired state

:-) KISS
:-) intonasi ramah dan body language manis
:-) fokus pada hal yang diinginkan
:-) fokus pada masa depan
:-) Bisa
:-) fokus solusi
:-) jelas dalam pujian dan kritik
:-) refleksi pengalaman
:-) observasi
:-) empati
:-) memberi pilihan

proses to desired state

game ini teras sangat menari dan menantang karena sejak 1 november, saya bersama fatih dan said tinggal di bima sampai sekitar 2 bukan kedepan. sementra ayah anak-anak tinggal di jakrta.

sejak LDR, kami hanya berkomunikasi via hp. saya menceritakan aktifitas anak-anak selama di bima.

hari ini fatih dan said banyak bereksplorasi.
sejak pagi bangun tidur, fatih langsung bermain di kebun depan rumah.
saya mengajak fatih mandi.
bunda : fatih mendi yuk
fatih : ga
kemudian saya membiarkannya main beberapa saat.
saya teingat, seharusnya bahasanya " fatih mau mandi sekarang atau 5 menit lagi setelah bermain".
sementara fatih fatih bermain. saya mengajak said mandi.
bunda :  said mandi yuk, agar sehat dan bersih. setelah itu qt main
saya mengatakan ha itu sambil menggendongnya ke wc. sesampai di wc, said sempat menolak kemudian saya menyalakan keran air, sehingga terdengar suara air yang deras. dia menjadi tertawa dan mandi dengan riang. Melihat kondisi itu, Fatih mau ikut mandi tanpa diperintah lagi
setelah mandi, said sudah mampu dan mau makan sendiri. said termsuk anak yang hobi makan dan minum. Sementara fatih berbeda
Bunda: Fatih mau makan apa? Nasi goreng
Fatih : iya, nasi goreng (wajah ceria)
Setelah dibuatkan nasi goreng, Fatih malah menolak makan dan asyik bermain. Saya membiarkan nya, mungkin dia masih kenyang makan donat tadi sebelum mandi


Said makan sendiri


Setelah said makan. Kakek dan nenek mengajak Fatih dan said jalan-jalan memakai mobil. Saya memberikan pilihan kepada mereka
Bunda : said mau ikut kakek dan nenek jalan-jalan pakai mobil? Atau di rumah bersama bunda?
Said : ai mbi ( naik mobil )
Berbeda dengan Fatih
Bunda : Fatih mau ikut kakek dan nenek? Atau di rumah bersama bunda?
Fatih : atih ga mau naik mobil

Setelah said, kakek dan nenek pergi. Fatih menangis karena said pergi saya katakan kepada Fatih bahwa tadi saya sudah memberikan pilihan, kemudian Fatih memilih di rumah bersama bunda. Mendengar penjelasan itu, Fatih terlihat berpikir,menangis sebentar, kemudian bermain lagi.
Fatih mengambil air dari wc ke teras. Hal ini mengakibatkan air berceceran dari belakang rumah sampai teras. Saya emosi, kemudian mencoba menata kata-kata agar tidak terpancing emosi.
Bunda: Fatih, klo main air di teras sebelah sini aja yah, agar tidak becek.
Fatih : iya, main di sini aja yah na
Bunda: iya Fatih, disini saja. Fatih mainnya disekitar sini saja yah, jangan jauh-jauh
Fatih : iya na ( iya bunda)
Kemudian saya membantu mengangkat air ke depan pagar. Setelah itu saya sambil memasak. Saya membiarkan nya bermain. Beberapa saat kemudian saya menemukan nya masih disekitar rumah sambil bereksplorasi. Fatih mengatakan dirinya sedang memandikan kucing

Fatih memandikan kucing dengan cara mengusapkan kuas basah ke tubuh kucing


Setelah said pulang. Hujan pun turun. Fatih meminta izin untuk mandi hujan.
Bunda : mandi hujannya nanti saja yah, kita tunggu hujannya deras. Sekarang hujannya masih kecil
Rupanya Fatih tidak memperdulikannya, dia tetap mandi hujan, said pun ikut. Saya membiarkan mereka mandi hujan, sambil terus mengawasi mereka.




Ekspresi kebahagiaan mereka ketika mandi hujan

Setelah hujan selesai, saya mengajak mereka pulang saya katakan " Fatih mau pulang sekarang atau mau main 5 menit lagi? Setelah itu kita pulang"
Fatih : 5 menit lagi na
Lima menit berlalu, tapi mereka masih asyik bermain genangan air.
Bunda: yuk kita pulang, sudah 5 menit
Fatih : ga, 5 menitnya yang banyak
Tidak berhasil ke Fatih, saya mencoba mengajak said
Bunda : yuk dek said, kita mandi di rumah. Disana airnya bersih dan banyak. Disini airnya kotor.
Said awalnya menolak, kemudian saya mengulangi ajakan diatas sambil mengajak nya berdiri. Akhirnya said mau pulang dengan berjalan sendiri
Melihat said pulang, Fatih dengan sendirinya ikut pulang, tanpa diperintah lagi.

Komentar

Postingan Populer