8 to 8 Happy (Bagian 2 )
Program 8 to 8
Sebenarnya ini faktor pendukung tercapainya road map diri dan road map keluarga yang telah kami rumuskan bersama.
KM 0 saya dimulai sejak menikah. Saya menyakinkan pada diri untuk memilih profesi ibu rumahtangga sebagai pekerjaan utaman saya. Meski sempat tergoda oleh aktifitas di ranah publik. Namun Kelas Bunda Sayang IIP menyadarkan saya betapa saya sudah berada di jalur yang tepat. Hingga akhirnya saya meyakinkan dalam diri bahwa Visi hidup saya adalah (1) memfasilitasi anak agar mukalaf di usia Aqil baligh; (2) Mendampingi suami menuju visi hidupnya.
Aplikasi ilmu yang saya pelajari di IIP dan Komunitas Hebat membuat keluarga kami bukan sekedar kerumunan lagi. Namun sebuah Tim. Tim Keluarga Perahu Pinisi.
Visi keluarga: Menjadi tempat yang nyaman untuk seluruh anggotanya belajar dan berkembang. Dengan kekhasan keluarga fokus pada solusi permasalahan lingkungan dari hulu ke hilir.
Road map keluarga kami
Road map keluarga telah 1 tahun yang lalu kami buat. Ini menjadi pengingat manakala diri lemah. Atau ada "rumput" tetangga yang sekilas lebih indah.
Dalam aktivitas pengasuhan ini, kami menuju pada titik Aqil baligh (pada gambar). Disaat ananda Aqil baligh, dia menjadi pembelajar mandiri. Dengan ciri 9 point' di atas.
Sembilan point itu kami tarik ke masa saat ini. Kemudian kami cross check, apakah sudah sejalan atau tidak. Ini semacam kriteria sukses yang kami ciptakan untuk keluarga kami. Sehingga kami tidak perlu khawatir dengan kriteria atau penilaian dari luar.
Roadmap keluarga ini Kami terjemahkan dalam langkah tahunan. Tahun lalu (2019) baru terlewati. Dengan bentuk Pola HS yang kami namai Sekolah Perahu Pinisi. Meski masih banyak kekurangan. Namun akan kami perbaiki pada tahun 2020 ini.
Langkah penting sudah kami rencanakan, untuk segera hijrah ke Desa. Membangun mimpi yang telah kami torehan di kertas roadmap keluarga.
Komentar
Posting Komentar