Mentorship Tahap 1
Awalnya saya bingung, akan mentor dalam bidang apa? Akhirnya saya buka file YouTube dan Blog, disana banyak terposting kisah main bareng anak-anak. Sehingga saya langsung putuskan, akan Mentor dalam bidang Main Bareng Anak usia 0-7 tahun. Hal yang sudah saya lakukan sejak anak lahir hingga saat ini usia hampir 7 tahun dan 5 tahun.
Proses mencari Mentor dan dihubungi oleh Mentee saya terjadi cukup gampang dan cepat. Cukup semalam posting Mentor, udah ada 4 yg melamar jadi Mentee. Bahkan setelahnya memilih 3 Mentee, datang 7 Mentee lagi yang ingin belajar bareng.
Wow… luar biasa. Saya pikir, apa yang saya bisa adalah hal biasa yang semua orang pasti bisa. Yupz, Main Bareng Anak. Simple namun menantang. Ternyata banyak dibutuhkan oleh teman-teman Buncek.
Tiga orang Mentee. Awalnya ragu, tapi saya kasian bila melepas salah satu dari mereka. Kemudian saya membuat strategi pembagian waktu. Saya jadi bersyukur telah belajar manajemen waktu pada tahap ulat-ulat kemarin. Ilmu manajemen waktu sangat bermanfaat sekali.
Para teman belajar (Mentee) saat kalo ini adalah Mba Dita, Mba Siwi dan Mba Himma. Mereka luar biasa, ibu yang penuh kasih dan unik.
Saya membuat catatan satu per satu Mentee. Seperti yang saya lakukan pada anak-anak saya. Karena setiap manusia itu unik. Catatan ini membantu saya mengetahui hal yg belum dan sudah saya stimulus pada para Mentee.
Salah satu keunikan Mentee saya bernama Mba Siwi adalah suka rekaman di podcast. Jadi kami rekaman bareng untuk jurnal pertama ini. Berikut link rekaman kami
https://anchor.fm/PPF/episodes/Belajar-Main-Bareng-Anak-with-Mba-Siwi-edpjd8
Kemudian Mentor… saya melihat tantangan real saya saat ini adalah memulai homeschooling di rumah mertua.
Yupz, kami terpaksa tinggal di rumah mertua (Garut) selama pendemi ini. Konsep HS dan home team kami dihadapkan pada tantangan adaptasi dengan budaya keluarga besar suami.
Akhirnya saya memilih mentor yang berpengalaman memulai HS usia sekolah. Rasanya seperti ada sesuatu… mungkin ini takdir. Berasa langsung sreg. Mentor saya ternyata adalah teman sekamar 2 tahun lalu dalam acara SfHF di Salatiga.
Beliau adalah Mba Ratna Palupi, IP Jogja. Homeschooling tipe unschooling. Pada beliau saya dihadapkan dengan tipe tidak terstruktur, mengalir.
Mba Ratna sangat supel. Saya ingat, dulu waktu kami sekamar, beliau berdandan minimalis. Secara tidak sadar, itu menginspirasi saya untuk berani dandan minimalis. Hal yang dulunya berada pada ranah tidak suka dan tidak bisa. Kini berada oada ranah suka dan kurang bisa.
Seperti ada cling, cling bintang.
Aha… kami memang sudah cocok sejak dulu… sepertinya kisah 2 tahun lalu adalah persiapan untuk hari ini. Saya sudah tahu kualitas beliau. Dan termotivasi belajar banyak darinya.
Komentar
Posting Komentar