Pengalaman membuat desain pembelajaran
ertama kali membaca nhw 5, rasanya koq tugasnya makin berat? hehehe
Sejak selasa saya mencoba mencari tahu dari google dan diskusi bersama suami. yg pertama saya lakukan adalah menerjemahkan soal (nhw). butuh perenungan khusus, berkali-kali mendengarkan materi (lewat YouTube), membaca literatur di google dan diskusi bersama suami baru saya sampai pada kesimpulan isi terjemahan soal NHW adalah membuat desain pembelajaran untuk anak. ada materi cemilan yang disampaikan oleh failitator bahwa dalam piramida belajar dari William glasser mengatakan bahwa 95% dari kita belajar untuk mengajar/berbagi. saya berkesimpulan saya harus belajar untuk mengajar/berbagi agar ilmu yg saya peroleh dari proses belajar semakin banyak.
saya teringat materi berpikir skeptik. saya men coba menerapkan. awalnya saya mencari tahu lewat Google, disana banyak sekali nhw tentang desain pembelajaran. saya tidaklangsung percaya. saya coba cek ke sumber lain yg lebih valid, hasil penelitian tentang desain pembelajaran. ini mempertemukan saya dengan berbagai model desain pembelajaran. semakin saya baca, saya semakin tertarik. saya tidak sepenuhnya setuju dengan model desain pembelajaran dari berbagai teori. saya masih mencari yg paing cocok sambil terus berdiskusi dengan suami
berikut saya membuat contoh desain pembelajaran
desain pembelajaran :
1. analisis subyek belajar
Fatih usia 3,5 thn dengan potensi selalu ingin tahu, selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, mudah belajar mandi sendiri, mencuci piring, mencuci baju, membersihkan diri sendiri setelah pipis dan ee. selalu ingin mencoba memotong sayuran, memasak, menyapu, membereskan dan pakaian. selalu ingin mencoba melakukan aktifitas orang dewasa. mudah akrab dengan teman. penyayang, kuat. dapat menceritakan isi gambar. berani. sangat gembira bila diajak naik kereta api.
desain pembelajaran ini saya awali dengan analisis potensi subyek belajar sebagai bentuk ikhtiar "meninggikan gunung, bukan meratakan lembah".
2. tujuan : mengajarkan adab di ruang publik khususnya dalam kereta api
3. materi
* doa berkendara
* duduk dengan sopan selama di dalam kereta api.
selama ini fatih masih suka lari di dalam kereta, hanya betah duduk sebentar
4. metode pembelajaran
metode yang kami pilih adalah ceramah, eksperimen dan evaluasi. sebelum berangkat, kami mengadakan breafing tentang adab di ruang publik khususnya kereta. sesaat sebelum berangkat, kami bersama melafalkan doa keluar rumah. kami sebagai orang tua memberi contoh mengantri masuk stasiun. sesampainya di kereta, kami bersama melafalkan doa berkendara. selama dalam kereta kami selalu ingatkan tentang adab di kereta. setelah pulang ke rumah, kami ajak fatih bercerita tentang pengalaman berkereta sambil membuat dia berpikir kesalahan apa yg dia lakukan di kereta.
note:saya menulis ini sembari menikmati mie kuah buatan suami. terimakasih suamiku sayang. kemudian penulisan tugas terhenti karena persiapan mudik. dan kembali dilanjutkan dalam perjalanan mudik.
Sejak selasa saya mencoba mencari tahu dari google dan diskusi bersama suami. yg pertama saya lakukan adalah menerjemahkan soal (nhw). butuh perenungan khusus, berkali-kali mendengarkan materi (lewat YouTube), membaca literatur di google dan diskusi bersama suami baru saya sampai pada kesimpulan isi terjemahan soal NHW adalah membuat desain pembelajaran untuk anak. ada materi cemilan yang disampaikan oleh failitator bahwa dalam piramida belajar dari William glasser mengatakan bahwa 95% dari kita belajar untuk mengajar/berbagi. saya berkesimpulan saya harus belajar untuk mengajar/berbagi agar ilmu yg saya peroleh dari proses belajar semakin banyak.
saya teringat materi berpikir skeptik. saya men coba menerapkan. awalnya saya mencari tahu lewat Google, disana banyak sekali nhw tentang desain pembelajaran. saya tidaklangsung percaya. saya coba cek ke sumber lain yg lebih valid, hasil penelitian tentang desain pembelajaran. ini mempertemukan saya dengan berbagai model desain pembelajaran. semakin saya baca, saya semakin tertarik. saya tidak sepenuhnya setuju dengan model desain pembelajaran dari berbagai teori. saya masih mencari yg paing cocok sambil terus berdiskusi dengan suami
berikut saya membuat contoh desain pembelajaran
desain pembelajaran :
1. analisis subyek belajar
Fatih usia 3,5 thn dengan potensi selalu ingin tahu, selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, mudah belajar mandi sendiri, mencuci piring, mencuci baju, membersihkan diri sendiri setelah pipis dan ee. selalu ingin mencoba memotong sayuran, memasak, menyapu, membereskan dan pakaian. selalu ingin mencoba melakukan aktifitas orang dewasa. mudah akrab dengan teman. penyayang, kuat. dapat menceritakan isi gambar. berani. sangat gembira bila diajak naik kereta api.
desain pembelajaran ini saya awali dengan analisis potensi subyek belajar sebagai bentuk ikhtiar "meninggikan gunung, bukan meratakan lembah".
2. tujuan : mengajarkan adab di ruang publik khususnya dalam kereta api
3. materi
* doa berkendara
* duduk dengan sopan selama di dalam kereta api.
selama ini fatih masih suka lari di dalam kereta, hanya betah duduk sebentar
4. metode pembelajaran
metode yang kami pilih adalah ceramah, eksperimen dan evaluasi. sebelum berangkat, kami mengadakan breafing tentang adab di ruang publik khususnya kereta. sesaat sebelum berangkat, kami bersama melafalkan doa keluar rumah. kami sebagai orang tua memberi contoh mengantri masuk stasiun. sesampainya di kereta, kami bersama melafalkan doa berkendara. selama dalam kereta kami selalu ingatkan tentang adab di kereta. setelah pulang ke rumah, kami ajak fatih bercerita tentang pengalaman berkereta sambil membuat dia berpikir kesalahan apa yg dia lakukan di kereta.
note:saya menulis ini sembari menikmati mie kuah buatan suami. terimakasih suamiku sayang. kemudian penulisan tugas terhenti karena persiapan mudik. dan kembali dilanjutkan dalam perjalanan mudik.
Komentar
Posting Komentar