Serba-serbi Mendongeng

Hari ini kami menempuh perjalanan Garut Jakarta dengan menaiki kereta api. Dalam perjalanan, saya mencoba mendongeng.

Dengan memanfaatkan boneka singa yang kami bawa. Saya mendongeng tentang Singa yang Baik Hati. Video mendongeng dapat dilihat di sini

Singa yang Baik Hati

Suatu hari yang cerah

Di dalam sebuah hutan yang rimbun

Hiduplah seekor burung

Cit...cit....cit....

Burung berkata " hari ini cerah sekali, aku suka", 

Dikejauhan, muncullah kelinci

Burung : wah, ada kelinci. Hai kelinci 🤗

Kelinci : hai burung...🤗 Apakah kau melihat singa?

Burung : cit, singa? Cit, cit, sepertinya tadi aku mendengar suaranya.

Kemudian di kejauhan terdengar suara singa "haum"

Kemudian singa datang 
Singa : haum....hai kelinci
Kelinci : hai singa, main yuk
Singa : ayo, tapi aku haus, kita minum dulu yah
Kemudian singa dan kelinci pergi menuju sungai.
Di tengah sungai, ada bebek yang hampir tenggelam.
"Wek, Wek, Wek, tolong !" Teriak bebek
Singa dan kelinci ingin menyelamatkan bebek.
Tapi mereka tidak bisa berenang.
Akhirnya mereka mengambil ranting, 
Kemudian melemparkan ke arah bebek
Setelah bebek meraih ranting itu
Singa dan kelinci menarik dengan kuat ranting tersebut.
Akhirnya bebek pun selamat.
Kemudian mereka  bermain bersama

Cerita ini saya karang secara spontan. Yang penting Fatih dan Said senang. Juga ada nilai moral yang ditanamkan, "baik hati"

Setelah cerita selesai, Fatih meminta lagi diceritakan.
Fatih : na, setelah itu bebek dimakan singa
Tapi saya menolak melanjutkan cerita dengan ide Fatih. Karena ada unsur penindasan (singa memakan bebek).
Kemudian Fatih memberi ide
Fatih : na, terus ada pasukan singa datang

Untuk menghargai idenya, saya melanjutkan cerita dengan kehadiran pasukan singa.

Kemudian Fatih dan Said berperan sebagai pasukan singa.
Fatih : yuk kita pancing paus.
Ayah pun tak tahan melihat kami yang asyik bercerita.
Sehingga ayah memilih berperan sebagai paus.
Singa Fatih sedang memancing paus (ayah)

Kemudian kami bercanda diluar tema cerita 😍😘