Aku Bisa Menyalakan Lilin



Fatih terlihat menyembunyikan seeuatu, firasat bunda tidak enak.
Bunda   : kenapa tih? Fatih mau bakar lilin?
Fatih      : hehehe
Bunda merasa jika ini dilarang, fatih pasti akan melakukan secara sembunyi-sembunyi di belakang bunda dan ayah. Dan di depan kami dia akan dusta, bunda tidak ingin fatih berdusta. Bunda memlih melihat keterampilan fatih sambil berpikir cara mempositifkan keterampilan ini.

Bunda   : kalua mau bakar, di depan bunda aja. Ga apa-apa, jangan di belakang bunda.
Fatih pun dengan penuh percaya diri menyeluarkan lilin dan korek gas.  Bunda semakin menelan ludah. Kemudian fatih membakar lilin dengan menggunakan korek gas. Tangannya sudah fasih. Kemudian fatih dan said bermain meniup api lilin.
Dalam hati bunda beristigfar dan gembira. Gembira dengan keterampilan baru fatih. Beristigfar juga karena keterampilan ini bisa berbaha untuk keselamatan diri dan sekitarnya.
Bunda : tih, jangan main bakar di sekitar kendaraan yah. Khawatir meledak
Said        : iya bunda, kemarin fatih bakar-bakar di dekat mobil afan.
Bunda   : jangan yah tih
Fatih      : iya
Catatan :
Keterampilan ini perlu didampingi.

Komentar

Postingan Populer