Kisah Membersamai Hari ke 5

Selama 3 jam ini.

Pukul 09.00 , saya memulai tantangan membersamai selama 3 jam. 
Saya belum menentukan satu agenda kegiatan. Saya cenderung masuk dalam kegiatan mereka saat itu.

Termasuk tadi pagi, bunda langsung ikut bermain. Kebetulan pagi itu, Fatih, Sa'id dan Alya sedang bermain mobil-mobilan dan beberapa mainan kecil. 

Sebuah tantangan ketika membantu Sa'id mengelola emosinya. Egosentris Sa'id sangat kental. Bunda mencoba mendampingi, agar tidak melukai orang lain.

Setelah selesai dgn drama mengelola emosi. Mereka kembali akur dan berlari ke arah Balong gede. Bunda menemani Fatih, Sa'id dan Alya menangkap capung. Meskipun tidak mendapat satupun capung. Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang

Tepat jam 10.00 sudah sampai di rumah lagi. Kemudian kami bermain peran dokter-dokteran. Fatih dan Sa'id sebagai pasien, bunda sebagai dokter.
Sa'id berperan sebagai pasien mati yang dikubur.
Sa'id suka banget dikubur dengan bantal 😄. Bunda pun ikut-ikutan. Hingga tanpa sadar bunda tertidur beberapa menit.
Huah… kasur dan bantal memang punya magnet yang kuat.

Bunda mencoba bangun dari magnet kasur dan mulai mencari cahaya matahari. Cara ini ampuh mengurangi rasa kantuk. Kemudian Fatih dan Sa'id mencari cacing. Bunda dan ayah mencoba ikut dalam aktivitas ini.

Meskipun tidak mendapatkan cacing, Sa'id masih terus menggali. Setelah selesai, Fatih dan Sa'id belajar mencuci tangan.

Dalam durasi 3 jam ini, memang tidak sepenuhnya bersama bunda. Seperti kali ini. Setelah puas mencari cacing dan mencuci tangan. Fatih dan Sa'id bersantai dengan nenek, om, dan sepupu.
Hingga said diajak oleh om untuk naik motor. Meskipun hanya sebentar.

Point penting pembelajaran di Garut ini adalah merasakan kehidupan di kampung dan lebih akrab dengan keluarga Ayah.

Bonus dari aktivitas ini adalah kemampuan bahasa Sunda Fatih melai terlihat. Fatih bisa menggunakan beberapa kata Sunda dalam komunikasi sehari-hari.

Saya menilai diri pantas mendapatkan badge Very Good

Komentar

Postingan Populer