Professional Membersamai Anak, Day 1
Berdasarkan renungan yang mendalam (sedalam cintaku padamu, ehm, eh ðŸ¤ðŸ˜†)
Saya membuat Terget tantangan 30 hari :
Professional membersamai anak-anak (sepenuh hati) pukul 09.00-12.00
Target ini sudah saya lakukan bersamaan dengan puasa. Jadi, saya puasa (Minggu ke-1) tidak tepat waktu dalam memulai target 30 hari di atas.
Jadi… pagi ini saya sudah berusaha membersamai anak-anak sepenuh hati sejak jam 08.53. (lebih awal 7 menit dari target tepat waktu pukul 09.00)
Apa saja aktivitas membersamai kali ini?
Saya mengarahkan anak-anak untuk menyudahi mandi di Balong. Karena mengganggu kenyamanan kegiatan belajar di masjid Balong.
Proses mengarahkan ini cukup unik, ilmu di kelas Bunda Sayang, sangat terpakai pada saat ini.
Akhirnya mereka mau keluar dari Balong (kolam) masjid dan membilas diri di rumah.
Setelah itu, Fatih ingin sekali mencoba belajar bersama di sekolah agama , di samping rumah. Kebetulan di kampung ini, ada sekolah agama khusus prasekolah dan usia sekolah.
Saya menemani mereka melihat proses sekolah itu. Fatih terlihat fokus memperhatikan selama beberapa menit. Kemudian berlarian di tengah kelas.
Akhirnya saya mengajak Fatih bermain di teras sekolah saja. Sa'id pun demikian, ikut duduk-duduk di teras sekolah, sambil menikmati jajanan.
Beberapa saat kemudian, Fatih tertarik melihat capung. Kemudian berhasil menangkap capung tersebut. Kemudian muncullah ide Fatih untuk menangkap capung di pinggir Balong (kolam) Gede. Kami mempersiapkan diri, memakai topi dll.
Namun, ketika akan berangkat. Fatih dan Sa'id kepincut ikut Mang Husni ke rumah keluarga di desa sebelah. Seketika itu juga mereka berangkat. Tinggallah Bunda sendiri, bingung. Ga bisa ikut karena ga ada kendaraan.
Saya memaknai kejadian ini sebagai proses belajarnya anak-anak. Mereka belajar lebih dekat dengan keluarga besar Ayah. Kali ini bunda tidak bisa menemani. Karena mereka memutuskan ikut Mang / Om , artinya… mereka sedang ingin belajar dari keluarga di sana.
Saya mengakali kejadian ini dengan mendengarkan pengalaman mereka selama di rumah keluarga, di kampung sebelah. Saya cukup kaget, karena di sana mereka disajikan tontonan film horor.
Ini jadi pelajaran bagi saya, agar tidak membiarkan mereka pergi ke sana lagi, tanpa adanya saya / suami.
Kemudian saya mencoba mengganti waktu kami yang terpotong tadi pagi dengan main bareng di sore hari. Kami main hompimpa dan baca buku.
Akhirnya, saya menilai pada tantangan hari ini, badge Need Improvement perlu disematkan.
Semoga esok lebih baik lagi
Komentar
Posting Komentar