Jurnal Kegiatan Fatih

Kamis, 25 Oktober 2018

Profil Anak :
Fatih usia 5 tahun 10 bulan

Kegiatan 1

Fatih membantu Bunda memotong bawang merah atas inisiatifnya sendiri
Jumlah bawah : 3 siung

Fitrah yang berkembang :

Fitrah belajar : menyukai tantangan, mengiris bawang, walau belum fasih, dengan resiko yang sudah diketahuinya.

Fitrah jasmani : kemampuan motorik halus melalui aktivitas mengiris bawang.




Kegiatan 2

Bermain di taman bermain.

Lokasi : Taman Pemuda Pratama

Kategori kegiatan : terencana dan berulang

Durasi : 4 jam

Ekspresi Fatih : sangat berbinar, antusias.

Deskripsi kegiatan :

Sebelum berangkat, kami bertiga (saya, Fatih dan Said) berdiskusi tentang rencana ke taman bermain. Hal apa saja yang perlu disiapkan, tata Krama di fasilitas umum dan kesepakatan (lebih tepatnya aturan dari saya 😁)

Kesepakatan yang bunda ajukan (dan disetujui Fatih) :
  1. Disana banyak permainan yang berbayar. Silahkan pilih 1 saja untuk yang berbayar (hemat 😁)
  2. Tidak boleh tidur di motor
  3. Kita membawa makanan sendiri, sehingga tidak perlu jajan.
  4. Said duduk di depan, karena kita akan melintasi jalan ramai, Said belum fasih duduk di belakang bunda tanpa didampingi. Point ini penting karena Fatih dan Said masih sering berebut tempat duduk di bagian depan.

Setelah diskusi, Fatih terlihat sibuk menyiapkan bajunya dan baju Said untuk berenang. Meskipun akhirnya bunda yang menyiapkan semua keperluan. Fatih sudah memperlihatkan tanggung jawabnya pada kebutuhannya (baju renang) dan kebutuhan Said.

Sesaat sebelum berangkat, kami berdoa bersama agar diberikan keselamatan dalam perjalanan.

Sesampainya di lokasi. Fatih ingin segera berenang. Namun Saya menginginkan Fatih dan Said bermain di Playground dulu sampai baju kotor, baru mandi di kolam.

Tapi ternyata itu hanya keinginan saya. Dan keinginan Fatih berbeda. Fatih ingin segera berenang. Karena syarat yang saya ajukan tadi adalah bermain sampai kotor. Maka Fatih sengaja mengotorkan badannya dengan cara tidur di pasir.

“Bunda, Fatih sudah kotor, sekarang boleh berenang ga?”

Fatih mengembangkan kemampuan bernalarnya. Menganalisa konsekuensi logis dari aturan saya. Dan menggunakan nya untuk solusi kebutuhan (berenang) nya.

Ketika masuk, kami harus membayar Rp 30.000 untuk 3 orang. Fatih sangat berbinar bahagia. Saya menemani mereka berenang sekitar 30 menit. Saya tidak mengajarkan Fatih berenang. Tapi saya memperlihatkan kepada Fatih dan Said tentang betapa bahagianya saya ketika berenang.

Fatih terlihat antusias memperhatikan saya berenang. Sayapun diminta Fatih untuk terus berenang dari sisi satu ke sisi lainnya. Sampai akhirnya saya kelelahan.

Ternyata contoh yang sebentar itu, cukup berkesan untuk Fatih. Fatih terlihat meniru gerakan saya berenang. Fatih mulai berani menenggelamkan kepalanya ke dalam kolam. Padahal sebelumnya takut.
Fatih juga mengajak saya berlomba paling lama menyelam.

“Bunda, bagaimana cara berenang?” Tanya Fatih
“Gerak-gerakkan semua tangan dan kaki Fatih, nanti Fatih akan bisa berenang sendiri”

Kemudian Fatih menggabungkan nasihat dan contoh saya berenang. Jadilah Fatih belajar berenang dengan caranya sendiri.

Mula-mula, Fatih mengepak-ngepakkan tangan ke air. Setelah itu berjalan berjinjit. Kemudian mencoba menyelam (menenggelamkan kepala) beberapa waktu. Kemudian muncul lagi ke permukaan. Keberaniannya bertambah, Fatih mencontoh teman berangnya yang meloncat ke kolam.

Kemudian Fatih melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam (kolam setinggi perut atas Fatih) dengan percaya diri.
Fatih mulai mempraktekkan menggerakkan seluruh tangan dan kakinya. Sehingga beberapa kali Fatih merasa seperti tenggelam dan meminum air kolam. Namun Fatih dapat bangkit lagi.

Fatih juga mencoba bermain dengan anak sebayanya yang juga berenang di kolam. Mereka bergantian melompat ke kolam dengan gembira. Saling berpegangan tangan melingkar (3 orang), kemudian menyelam bersama.
Fatih terlihat bahagia bermain bersama teman barunya.

Disela-sela berenang, Fatih sempat dua kali ke toilet laki-laki tanpa ditemani saya. Fatih pipis sendiri. Fitrah seksualitas nya berkembang.

Menjelang adzan ashar. Saya mengajak Fatih dan Said pulang. Awalnya Fatih menolak pulang, karena masih asyik bermain dengan kawan barunya di kolam. Saya harus beberapa kali bersepakat waktu dengan Fatih, misalnya : 30 menit lagi, 10 menit lagi, dan 5 menit lagi. Hingga hitungan 1 s/d 10. Namun Fatih masih belum mau keluar dari kolam.

Kemudian saya terpaksa meninggalkan nya karena kesepakatan waktu telah habis.
“Bunda dan Said pulang dulu yah. Kalau Fatih masih mau mandi, silahkan mandi sendiri” ucap saya.

Akhirnya Fatih mau juga keluar kolam dan membersihkan diri. Setelah berenang, Fatih dan Said masih bermain di Playground berpasir.

Sebenarnya Fatih meminta bermain Lego (harus bayar lagi). Saya segera mengingatkan tentang kesepakatan sebelumnya. Fatih pun tidak merajuk meminta lagi. Kemudian Fatih menyibukkan diri dengan bermain pasir dan perosotan.

Setelah sholat ashar, kami pulang. Dalam perjalanan pulang, Fatih dan Said sangat mengantuk. Saya khawatir dengan keselamatan kami di perjalanan menggunakan motor.

Untuk mempertahankan kesadaran mereka ( agar tidak tidur). Saya mengajak mereka bercanda selama perjalanan dan membeli buah mangga. Fatih dan Said menjadi ceria kembali.

Kami pun sampai rumah dengan selamat.



Fitrah yang berkembang:

Fitrah Jasmani : bergerak meloncat, berlari, berenang merupakan aktivitas motorik kasar yang terasah

Fitrah belajar dan bernalar :

Fatih menemukan sendiri cara/gaya belajar berenang nya setelah melihat saya berenang dan mendengarkan tips saya. Walaupun beberapa kali seperti tenggelam, namun Fatih terus bangkit dan mencoba lagi.

Konsekuensi logis dari sebuah pilihan. Dari sekian banyak permainan yang berbayar. Fatih memilih 1, kemudian tidak meminta lagi (tidak menangis)

Setelah puas bermain sampai kotor di Playground, baru berenang. Itu keinginan bunda. Namun Fatih ingin segera berenang. Sehingga Fatih mengotorkan badannya agar dapat izin berenang dari saya. (Silogisme)

Fitrah Seksualitas:
Ketika ingin pipis, Fatih segera ke toilet laki-laki. Ketika sholat, Fatih di depan sebagai imam (walau hanya 1 raka’at, selebihnya berlarian)

Fitrah Keimanan :
Fatih tahu bahwa jika pipis di kolam akan kotor, sehingga dia segera ke pipis ke toilet. Untuk menjaga kebersihan kolam.

Fitrah Individualitas dan Sosialitas :
Fatih tahu haknya sebagai pengunjung taman. Bisa berenang dan bermain.
Fatih mampu bersosialisasi dengan anak sebayanya dan lebih tua darinya di kolam. Fatih bahagia bisa bertahan bersama di kolam.


Kegiatan 3

Judul : Bermain Bersama Teman
Lokasi lapangan dekat rumah
Jenis kegiatan : insidental dan berulang
Ekspresi : berbinar bahagia


Deskripsi kegiatan:

Setelah pulang dari Taman Pemuda Pratama. Fatih masih ingin bermain bersama teman di dekat rumah.

Mereka bermain pasir, menggambar di tanah, pedang-pedangan, berlari, tertawa.

Fitrah yang berkembang

Fitrah Jasmani : motorik kasar berkembang ketika mereka bermain.


Komentar

Postingan Populer