Memorable Childhood Memories
Part 1 : Mencium Aspal
(Ilustrasi dari situs ini)
Sejak kecil, saya termasuk anak yang suka tantangan. Ketika TK, kami pulang pergi menggunakan delman.
Siang itu, saya tidak mau duduk di delman. Saya hanya ingin bergelantungan di kayu bagian belakang delman. Kaki berada dipijakan untuk naik delman dan kedua tangan menggantung di atap delman.
Benar-benar saat-saat yang menantang dan bahagia.
Namun baru setengah perjalanan menuju rumah. Tiba-tiba pijakan kakiku tidak seimbang. Sehingga saya terjatuh dalam posisi telungkup, mencium aspal jalanan yang panas (cuca cukup terik).
Dan rupanya kusir belum menyadari kejatuhan saya. Hingga akhirnya ada teman yang berteriak “stop…..kiri-kiri Ama Kedo, Puput jatuh”
Kusir pun mencoba menghentikan delman, namun saya sudah tertinggal agak jauh.
Sementara saya yang baru terjatuh, masih merasakan sakit dan khawatir. Khawatir tertinggal oleh delman. Saya pun bangkit dan berlari kecil mengejar delman yang sudah jauh namun semakin melambat (belum berhenti total).
Beruntung saya bisa mencapai delman dan naik kembali. Ketika mencapai delman, kaki saya terasa bergetar dan lecet mengeluarkan darah. Namun saya tidak menangis. Saya hanya deg-degan takut dimarahin Mama š
.
Sejak saat itu, saya tidak berani lagi bergelantungan di bagian belakang delman.
Part 2 : Mandi di selokan
Dulu ketika SD. Kami memasuki musim hujan. Setiap hari hujan turun dengan deras. Dan setiap hari pula hati ini bersorak gembira…. Dan buru-buru mencari mama
“Asyik...hujan turun…. Mama…. Put boleh mandi di selokan?”
“Mandi di selokan terus, nanti badannya gatal” mama melarang.
“Ga apa-apa ma, kan selokannya besar. Air hujannya juga banyak. Orang-orang kan juga mandi di sana” aku merajuk
Pertahanan mama mulai goyah
“ Hm, ya sudah, mandi sanah. Tapi cuma sebentar yah “ ucap mama
“Iya ma” jawab ku sambil berteriak berlari keluar rumah menuju selokan besar.
Sebenarnya selokan ini adalah perpanjangan dari sungai yang mengalir dari gunung di belakang kampung kami. Lebarnya sekitar tiga meter, panjangnya sekitar 10 meter dan kedalamnya sekitar satu meter.
Dulu, airnya masih jernih dan banyak. Jika hujan, aliran air makin deras dan banyak. Kami sengaja menutup selokan kecil yang berasal dari rumah penduduk yang bermuara ke selokan. Sehingga air hanya berasal dari sungai dan lebih bersih.
Setibanya saya di sana. Teman-teman sudah ramai berenang di selokan. Bahagia banget rasanya…
Melompat… berenang…
Setiap hari š
Komentar
Posting Komentar