Jurnal Kegiatan Fatih
Hari Penuh Pembelajaran
Sejak melangkahkan kaki keluar rumah, pembelajaran ini dimulai. Betapa saya tersadar, banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran di sekitar kita.
🏞️ Susur Sungai 🏞️
Ide susur sungai muncul begitu saja di benak saya. Ketika warung makan tutup, saya harus mencari ide agar anak-anak mau dengan gembira berjalan bersama menuju warung di pinggir sungai. Dalam “ngebolang” kali ini kami membawa air dan nasi putih, pelengkapnya beli di warung.
Fatih dan Said memang sangat tertarik dengan sungai. Mereka suka melihat air mengalir, melihat benda yang mengalir terbawa arus air, dan mencari ikan-ikan kecil. Tapi saya menahan mereka bereksplorasi di sungai dekat rumah. Karena sungainya kotor.
Sehingga ketika bunda mengajak….
“Yuk kita cari tahu sepanjang apa sungai ini?”
“Ayo!” Seru Fatih dan Said
Padahal Sa'id sudah bersiap naik ojek. Namun lebih tertarik dengan ajakan mencari tahu hal apa yang ada sepanjang sungai.
Perjalanan pun dimulai.
Kami melihat banyak sampah di sepanjang sungai. Diskusi pun mengalir dengan indah sepanjang perjalanan ini. Oya, ternyata warung di pinggir sungai tutup, sehingga kami memperpanjang perjalanan hingga ke stasiun Citayam.
Fatih dan Said bertanya tentang segala yang mereka lihat.
Kok orang buang sampah di sungai? Kan kasian buaya, ga bisa mencari makan.
Bapak itu sedang apa? (Menunjuk seorang bapak paruh baya yang sedang memperbaiki saluran air yang berujung di sungai)
Pada tahap ini, saya memberi kesempatan mereka mengamati sampai puas, sebelum melanjutkan perjalanan.
Bapak itu sedang apa?
(Menunjuk seorang kakek yang berjalan membawa benih 🌲)
Sepertinya kakek itu membawa benih pohon.
Untuk apa?
Untuk ditanam di sepanjang sungai.
Untuk apa ditanam di pinggir sungai?
Untuk menyerap air dan menahan tanah agar tidak longsor. Seperti itu (sambil menunjukkan contoh).
Pada tahap ini pun, kami mengamati sampai keingintahuan mereka terjawab.
Sepanjang perjalanan menyusuri sungai, kesadaran Fatih dan Said terbentuk bahwa sampah mengotori sungai dan mengakibatkan banjir.
Namun kesadaran itu, belum merubah perilaku. Fatih dan Said masih sangat tertarik melihat/menguji aliran sungai yang membawa kayu/daun yang sengaja mereka buang.
Tak terasa perjalanan ± 1,4 km pun selesai. Kami tiba di Stasiun Citayam dengan lelah dan gembira 😍.
🚄Mengisi Waktu Luang di Kereta🚄
Etika di kereta memang masih perlu dilatih. Fatih dan Said kadang masih perlu diingatkan untuk duduk sopan. Hal ini menjadi sangat menantang saya untuk membuat mereka “anteng” duduk di kereta.
Setelah puas melihat pemandangan. Saya mengajak mereka membaca majalah Bobo. Fatih dan Said awalnya tidak tertarik. Namun suasana kereta semakin padat. Sehingga ruang gerak mereka semakin kecil. Dan terduduk rapi di samping.
“Mantra” majalah Bobo pun terpakai. Fatih dan Said mendengar bunda membaca. Dan akhirnya tertarik membaca sendiri.
Entah apa yang mereka pahami, yang pasti mereka anteng membaca gambar demi gambar di Majalah Bobo. Sambil sesekali bertanya
Pertanyaan yang muncul
👦Bunda ini apa?
👩Ini jantung
Diskusi tentang jantung ini membawa pada kesimpulan bahwa manusia dan binatang mempunyai jantung. Letak jantung di dalam dada sebelah kiri.
Namun ada yang kurang, diskusi ini hanya secara medis. Sebaiknya lain kali dihubungkan dengan konsep mengenal Allah SWT.
Tak terasa, kami pun harus segera turun. Kereta sudah sampai di stasiun Pondok Cina.
🏕️Eksplorasi Alam🏕️
Kami sangat nyaman bermain di UI. Waktu 5 jam bereksplorasi di sekitar danau UI terasa sangat singkat. Bahkan Fatih tidak mau pulang. Hal yang saya utamakan dalam eksplorasi ini:
1. Konsep Allah SWT sebagai Tuhan, pencipta seluruh alam.
Misalnya, segala keindahan dan fenomena alam yang kami lihat, perbincangan diakhiri dengan syukur atas ciptaan dari Allah
2. Etika/adab di tempat umum.
Pembelajaran hari ini, mematuhi aturan di tempat umum, seperti :
Fatih dan Said sangat suka melempar kayu dll ke danau. Lagi-lagi mereka suka dengan riak air yang bergerak ketika sampah dibuang. Namun saya selalu mengingatkan bahwa itu dilarang. Kita harus menjaga kebersihan danau.
👦Kenapa ga boleh buang sampah di danau? Kenapa tidak boleh memancing?
👩Karena kita harus menjaga kebersihan danau. Agar ikan di danau sehat.
Selain itu, beberapa kali kami harus bolak-balik lokasi bermain ke masjid hanya untuk numpang pipis sebentar. Meskipun aktivitas bolak-balik ini memakan waktu sangat lama. Tapi ini lebih baik mengajarkan mereka pipis di toilet daripada pipis di sembarang tempat.
Adapula aturan di beberapa tempat “tidak boleh menginjak rumput”
Untuk memahamkan ini, sangat menantang. Karena lebih banyak contoh orang-orang yang melanggar (menginjak rumput). Fatih dan Said pun mengikutinya. Karena Fatih dan Said belum paham. Saya pun mengalihkan permainan ke lokasi lain.
Selain dua point utama di atas. Banyak bonus pembelajaran yang kami dapatkan dengan gembira. Yaitu :
👩👦👦Kelekatan yang kuat antara kami bertiga.
Mungkin kata yang pas adalah Kompak
Layaknya sebuah tim, perlu ikatan batin yang kuat dan ada penyemangat. Kami punya yel-yel khusus. Klik link bit.ly/HoraHore untuk mendengarkan.
🤸Keterampilan 🤸
Banyak keterampilan yang terasah. Kami menaiki bukit, berlari, menaiki tembok, bermain bola, bermain petak umpet dan menyusun batu.
Video fatih dan Said bermain
Komentar
Posting Komentar