Serba-serbi menstimulus Kecerdasan Finansial Anak
Niat hati ingin mengenalkan konsep rezeki datang dari Allah. Tapi ternyata ada kekosongan pondasi pemahaman. Fatih ( 4 tahun 7 bulan) belum kuat pemahaman bahwa Allah adalah Tuhan.
Malam ini Fatih merengek meminta bermain hp, padahal jam gadget sudah diberikan tadi siang. Kemudian terjadilah percakapan ini
Fatih : bunda kenapa sih hp-an terus.
Bunda : bunda mau mengerjakan tugas Tih. Ya sudah, bunda simpan hp sekarang.
Fatih : ga boleh main hp buda (bunda). Dilarang sama Allah
Bunda : (kaget) apa? Kenapa tuh?
Fatih : dilarang sama Allah
Sejenak saya berpikir bahwa ini saat yg tepat untuk membawa alur pembicaraan pada kesimpulan bahwa Allah sebagai pemberi rezeki.
Pembicaraan pun berlanjut
Bunda : Allah itu apa Fatih?
Fatih : hah? Allah itu apa?
Bunda: iya, Allah itu apa?
Fatih : (bingung)
Bunda : kalau Puput kan bunda. Farid kan ayah Fatih. Nah, Allah itu apa?
Fatih mendengar sambil bermain di pangkuan.
Fatih : apa yah?
Bunda : Allah itu tuhan yang menciptakan kita. Bunda, Fatih, ayah, dan said.
Fatih hanya mendengar sesaat. Kemudian kembali bermain bersama Said.
Sementara tentang menabung. Hari ini Fatih tidak menyisakan uang jajan untuk menabung.
Fatih mendengar sambil bermain di pangkuan.
Fatih : apa yah?
Bunda : Allah itu tuhan yang menciptakan kita. Bunda, Fatih, ayah, dan said.
Fatih hanya mendengar sesaat. Kemudian kembali bermain bersama Said.
Sementara tentang menabung. Hari ini Fatih tidak menyisakan uang jajan untuk menabung.
Komentar
Posting Komentar