Ekspresi Kreativitas Anak
Dalam camilan level 9, ada banyak cara membangun kreativitas anak. Dan setelah menjalani hampir seluruh hari ini, ternyata banyak yang teraplikasi dalam aktivitas bersama kami.
Pagi ini Fatih mandi lebih lama dari biasanya. Saya sebenarnya ingin dia segera menyelesaikan proses mandi, tapi saya mencoba memberikan waktu untuknya bereksplorasi di WC. Dan ternyata Fatih menyikat lantai WC serta ember.
Jam 11 kami bermain di lapangan. Fatih, Said dan teman-temannya bermain dengan gembira. Fatih paling suka melihat menggunakan barang apapun sebagai pistol. Seperti di bawah ini. Beberapa barang bekas puing rumah dijadikan pistol. Mereka bermain polisi mengejar penjahat.
Fatih dan Ahsan mencoba mengangkat ember berisi adonan semen kering. Mereka ingin memindahkan ember itu. Kreativitas mereka terasah, mencari solusinya. Mereka mencoba mengangkat bersamaan, tapi tidak berhasil. Mereka mencoba menggunakan kayu sebagai alat bantu, masih gagal juga. Mereka mencoba mengangkat masing-masing sendiri secara bergantian, itu baru berhasil.
Sekilas terlintas "mau apa mereka?", "Untuk apa bawa-bawa ember kotor yang pecah?"
Tapi itulah ekspresi kreativitas anak. Kadang saya sebagai ortu kurang mengerti. Tapi mereka bahagia.
Jam 11 kami bermain di lapangan. Fatih, Said dan teman-temannya bermain dengan gembira. Fatih paling suka melihat menggunakan barang apapun sebagai pistol. Seperti di bawah ini. Beberapa barang bekas puing rumah dijadikan pistol. Mereka bermain polisi mengejar penjahat.
Menggunakan puing rumah sebagai pistol
Fatih dan Ahsan mencoba mengangkat ember berisi adonan semen kering. Mereka ingin memindahkan ember itu. Kreativitas mereka terasah, mencari solusinya. Mereka mencoba mengangkat bersamaan, tapi tidak berhasil. Mereka mencoba menggunakan kayu sebagai alat bantu, masih gagal juga. Mereka mencoba mengangkat masing-masing sendiri secara bergantian, itu baru berhasil.
Sekilas terlintas "mau apa mereka?", "Untuk apa bawa-bawa ember kotor yang pecah?"
Tapi itulah ekspresi kreativitas anak. Kadang saya sebagai ortu kurang mengerti. Tapi mereka bahagia.
Setelah bermain di lapangan. Fatih dan Said masih bermain kereta di rumah. Mereka mengambil beberapa kain dan ditutup dikepala, sambil berbicara seperti di kereta.
Untuk aktifitas ini, mereka lakukan bersama. Saya hanya melihat sambil mencuci piring.
Malam harinya, saya melanjutkan membuat nugget pisang. Dan..... Mereka meminta untuk "membantu". Tahu kan apa artinya?
Yups, mereka bahagia membantu. Hati rasanya cenat cenut melihat mereka membantu. Tapi saya ingat materi kali ini, perlu memberikan kesempatan mereka berkreasi.
Setelah puas "membantu" bunda. Kami bermain bersama. Fatih memasukkan botol ke dalam kaus kaki. Kemudian meminta tolong diikatkan. Dan... Jadilah wortel. Fatih membuat wortel dari kaus kaki😘
Sementara Said membuat robot dari Lego 😘
Anak-anak sholeh... abis bantuin bunda, jangan lupa pijit-pijit bunda ya naaak 😘
BalasHapusmijetnya dalam mimpi Mak 😆
HapusMak Asti tau aja klo bundanya Fatih capek.
Mak Asti pasti sudah khatam bersama 2 anak cowok juga😉