Konsekuensi pilihan (dalam menabung)
Fatih memang tahu menabung. Dan manfaat menabung, uangnya nanti bisa dipakai membeli sesuatu.
Tapi dia masih harus dilatih bahwa konsekuensi dari sebuah pilihan. Ketika uang ditabung, otomatis uang jajan berkurang
Sekarang Fatih, memang suka menyisakan uang jajan untuk tabungan. Tapi sering meminta lagi untuk jajan .
Tapi dia masih harus dilatih bahwa konsekuensi dari sebuah pilihan. Ketika uang ditabung, otomatis uang jajan berkurang
Sekarang Fatih, memang suka menyisakan uang jajan untuk tabungan. Tapi sering meminta lagi untuk jajan .
Setelah pagi mendapat uang jajan Rp2.000. Siang hari nya Fatih meminta dibelikan kue yang dijual keliling. Fatih menangis memintanya. Tapi saya menjelaskan bahwa uang jajannya sudah dipakai tadi pagi. Setengah dipakai jajan, setengah nya lagi di tabung oleh Fatih.
Fatih masih menangis ingin kue itu. Kemudian...
Bunda : Fatih lapar yah? Yuk kita makan. Masih ada mie goreng yang bunda masak tadi pagi (tadi pagi bunda memasak mie goreng Jawa)
Fatih mulai berhenti menangis dan meminta mie. Fatih dan Said pun makan dengan lahap. Mereka sangat suka mi. Ini PR untuk saya agar membuat mie sendiri. Sehingga lebih aman.
PR selanjutnya tentang kecerdasan finansial anak adalah memberi pemahaman tentang konsep rezeki itu dari Allah.
Malam ini ketika Fatih membantu menjemur baju, kami berdiskusi.
Bunda : bajunya dijemur berjarak yah, jangan terlalu rapat ( melihat Fatih yang menjemur dengan jarak yang rapat)
Fatih : ga apa bunda. Begini saja karena Allah suka.
Bunda : ( bingung 🤔, hm... saya akan manfaatkan situasi ini)
Allah itu siapa ?
Fatih : 🤔
Bunda : Allah adalah yang menciptakan kita. Yang memberi kita rezeki.
Fatih : hah, rezeki? 🤔 Kenapa?
Bunda : karena Allah Maha Pemberi Rezeki
Fatih masih mencerna percakapan kami. Sembari menjemur baju. Tidak ada komentar lagi darinya.
Untuk awalan, ini sudah cukup. Mengenal kan bahwa pemberi rezeki adalah Allah SWT.
Note : Fatih usia 4 tahun 7 bulan
Komentar
Posting Komentar