Serba-serbi menumbuhkan budaya literasi

Ketika siang, saya melipat pakaian kering. Kebetulan ada buku bekas mainan Fatih di sana. Said membaca buku itu. Melihat hal itu, Fatih ikut membaca. Lebih tepatnya bertanya tentang gambar-gambar di buku. Bukunya berjudul " education book on climate change". 



Saya mencoba menjelaskan pertanyaan mereka. Fatih semakin kritis dalam bertanya. Misalnya

Fatih : na, koq rumah ini ada airnya sih?
Fatih menunjukkan gambar tentang akibat cuaca ekstrim, ada dua rumah yang terkena banjir.

Saya harus berpikir dua kali, pertama memahami teks bahasa Inggris, dan kedua menjelaskan ke Fatih dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti nya.

Bunda : owh, itu gambar akibat dari cuaca ekstrim
Fatih : (heran, sambil membuka halaman selanjutnya)
Said : (memperhatikan kami)

Fatih : na, ini apa?
Bunda : ini AC, AC itu mengeluarkan udara dingin, seperti di kantor ayah (saya memberi contoh sesuatu yang diketahuinya)

Malam harinya menjelang tidur. Fatih mengajak bercerita dibawah selimut. Fatih meminta saya bercerita terlebih dahulu. Dia meminta cerita tentang hewan.

Saya menceritakan tentang kisah Nabi Nuh, seperti dalam buku yang sering kami baca. Fatih terlihat senang ketika saya menceritakan tentang beruang, kura-kura dan jerapah yang pergi ke kapal Nabi Nuh.

Belum selesai saya bercerita, Fatih sudah pergi. Dan datang kembali membawa lima buku Al-Quran Pertama ku. Fatih segera membuka halaman tentang kisah Nabi Nuh.



Banyak pertanyaan Fatih yang membuat saya harus berpikir keras agar jawaban yang saya berikan mudah dimengerti dan jawaban yang sebenarnya (bukan bercanda agar dia berhenti bertanya)

Fatih : na koq ga ada mbe? (Mbe dalam bahasa bima berarti penis)
Bunda : karena bunda perempuan. Fatin, ayah dan Said itu laki-laki ada mbe. Mbe itu penis tih

Fatih : owh, kalau laki-laki ada penis. Kalau perempuan ada apa?
Bunda : klo perempuan ada vagina.

Fatih masih puas dengan penjelasan itu, dan tidak melanjutkan pertanyaan lanjutan.

Pertanyaan lainnya

Suatu siang yang terik
Fatih : na, kok ada matahari disini?
Bunda : iya tih, matahari bersinar dari pagi sampai sore.
Fatih : matahari panas yah
Bunda : iya

Malam harinya Fatih bertanya lagi

Fatih : na, kok gelap sih? Matahari nya mana?
Bunda : matahari sudah berpindah ke barat. Kalau malam adanya cahaya bulan.

Malam selanjutnya nya

Fatih : wah, na, ada bulan
Bunda : iya, kalau malam ada cahaya bulan
Fatih: hah? Cahaya bulan ?
Bunda : cahaya bulan itu berasal dari pantulan cahaya matahari.
Fatih : hah? ( Sambil berpikir)

Malam selanjutnya

Fatih : ayah ada bulan matahari
Ayah : (bingung)
Bunda : maksud Fatih. Cahaya bulan. Berasal dari pantulan sinar matahari.

Dalam hati saya berkata, ternyata Fatih mengingat setiap penjelasan saya. Alhamdulillah


Catatan

Fatih : 4 tahun 3 bulan
Said : 2,5 tahun


Komentar

Postingan Populer