Toilet training untuk Said


Foto said ketika memulai toilet training diusia 1,9 tahun



Saat ini Said berusia 2 tahun 6 bulan.

Kami menjuluki Said sebagai "juragan cai" , diambil dari bahasa Sunda yang berarti juragan air. Julukan ini diberikan karena hobinya minum air putih. Walupun sudah minum teh atau susu satu gela, dia pasti minum air putih lagi. Minimal satu gelas lagi. Terlebih jika sedang makan, minum air putih semakin banyak. Bisa dua gelas ukuran dewasa.

Hal tersebut yang menjadi tantangan berat dalam proses toilet training. Banyak minum, otomatis banyak pipis. Sebenarnya Said sudah memulai toilet training sejak usia dibawah 2 tahun. Namun hanya dalam keadaan terjaga. Selebihnya jika tidur, pasti dipakaikan pemper. Ini berlangsung sampai 6 bulan.

Kemudian (±3 bulan lalu) ada tantangan dalam kelas bunda sayang IIP tentang melatih kemandirian anak. Saya memilih Said sebagai partner. Saya melatih kemandirian  Said untuk mengungkapkan keinginan pipis disela tidur. Alat yang perlu disiapkan adalah perlak dan kain sebagai alas (agar tidak panas)

Awalnya saya melatih diwaktu tidur siang. Karena hanya satu sampai dua jam saja Said tidur siang. Dalam prosesnya, saya harus lebih dahulu berubah. Meng-upgrade diri dengan ilmu dan kesabaran. Kadang Said kelepasan ngompol dan kadang tidak.

Saya juga melatihnya membersihkan diri setelah pipis. Tangannya saya pandu untuk memegang gayung kecil, kemudian diarahkan menyiram penisnya. Rasanya seperti sia-sia. Said tidak mengerti dan susah diarahkan. Ternyata saya salah, dia belajar. Said akhirnya bisa membersihkan diri sendiri setelah pipis. Bahkan menggemaskan melihat anak seusianya membersihkan sendiri pipisnya.

Satu bulan kemudian, kemunduran pun terjadi. Dan itu berawal dari saya. Saya merasa lelah karena proses pindah tempat tinggal, menyita tenaga dan waktu. Saya memakaikan kembali pemper Said ketik tidur siang. Dan semakin lama, saya merasa mudah dan tidak ingin repot lagi. Keterampilan said pun menurun, Said menjadi terbiasa ngompol disela tidur siang. Padahal saat itu said sudah bisa pipis sendiri ke wc dan mencuci sendiri.

Satu bulan lalu, saya mulai sadar dan tobat untuk melanjutkan toilet training's Said. Kembali kami berlatih mengungkapkan keinginan pipis disela tidur siang. Kadang berhasil dan kadang kelepasan ngompol.

Hal yang perlu diperhatikan adalah tanda anak akan pipis. Biasanya said berguling-guling sambil merajuk manja. Ketika ditanya ingin minum, jawabnya tidak. Kemudian ditanya ingin pipis, dia tidak menjawab, hanya berguling-guling. Jika sudah seperti ini, biasanya said ingin pipis. Saya segera menggendongnya ke wc. Kadang diasat dia terbangun hanya untuk minum. Setelah minum, saya menggendongnya ke wc. Kemudian Said melanjutkan tidur. Ini berlangsung satu bulan.

Ketika malam, said terbangun 4 kali untuk minum. Bisa menghabiskan 1 liter air dan pemper ukuran XXL sebanyak 2 atau 3 dalam semalam.

Hingga akhirnya beberapa hari lalu, saya memutuskan menaikkan level tantangan toilet training. Saatnya berlatih di tidur siang dan tidur malam. Sebelum tidur saya selalu mengatakan ke Sa'id "de, kalau mau pipis, bilang yah, Dede ga pake pemper". "Iya" jawab said.

Hari pertama

Tidur siang aman, ga ngompol.
Tidur malam, said ngompol sampai 2 kali. Disaat yang ke 3 kali ingin pipis, said mengatakan keinginannya. Dan saya buru-buru menggendongnya ke wc. Ngantuk seketika hilang. Pipis yang ke 4 pun said memberi tanda, spdan respon saya juga cepat membawanya ke wc.

Hari kedua

Tidur siang aman, ga ngompol
Tidur malam aman. Walau saya harus bangun sekitar 6 kali untuk 4 kali membawa ke wc dan 2 kali khusus memberi minum. Say berusaha membawa Sid ke wc setiap dia terbangun untuk minta minum. Tapi jika dia menolak dan menangis, saya tidak bisa memaksakan. Saya hanya deg-degan, said akan kelepasan ngompol. Tapi ternyata tidak. Malam ini aman, tanpa ngompol di kasur.

Karena hari ke dua aman, saya merasa bisa melepaskan perlak (panas).

Hari ketiga

Tidur siang aman, tanpa ompol
Tidur malam. Pipis pertama digendong ke wc. Pipis yang kedua dan ketiga di kasur (ngompol). Ini fatktor saya yang lelah, ketiduran. Lambat merespon tanda said ingin pipis. Sehingga said ngompol 2 kali. Pipis yang ketiga, saya bisa menggendong ke wc. Kasur basah kuyup oleh ompol said, karena tidak menggunakan perlak.

Hari keempat

Tidur siang aman
Tidur malam : 3 kali ngompol dan 2 kali ke wc.



Komentar

Postingan Populer