Bermain di luar rumah, mengurangi kecanduan hp

Berlibur di Bima selama 1 bulan menyisakan berbagai kenangan indah dan dampak negatif. Indahnya, saya dapat merasakan kembali bercengkrama dengan keluarga (orang tua dan saudara kandung, juga keluarga besar), teman-teman dan kota Bima yang menjadi sejarah kehidupan masa mudaku (hehehehe)
Rasa sayang dari keluarga di Bima, rupanya membuat dampak negatif tersendiri, yaitu: kebiasaan membaca berganti kebiasaan menonton, kecanduan hp dan jenis makanan (makanan ringan ala warung yang gurih dan minuman manis dan dingin)

Untuk mengurangi nya, kami mengajak Fatih dan said bermain di luar rumah. Bermain di taman UI. perjalanan dari stasiun pocin ke taman UI, penuh dengan drama fatih. Fatih menangis minta dibelikan es krim, minta digendong. Padahal said dengan ceria berjalan menuju lokasi. Suami saya sempat emosi dan menyarankan dibawa paksa saja, karena beliau ingin segera sampai di lokasi untuk lari pagi. Melihat suami yang emosi, saya mengambil alih pengasuhan Fatih, dan suami mengasuh said.
Fatih benar-benar menantang saya untuk tetap berkomunikasi produktif dengannya dalam kondisinya yang rewel. Selama perjalanan, dia menangis minta digendong, minta dibeli jajanan yang dilihatnya, minta pakai topi (padahal tadi dia sendiri yang memutuskan tidak memakai topi, dan topi sudah dibawa aa ke lokasi).

Sesampainya di lokasi, Fatih menikmati bermain bersama said dan ayahnya. Sepertinya dia lupa dengan segala hal yang membuatnya menangis tadi. Tetapi setiap kami memotret menggunakan hp, di selalu merengek meminta hp. Jadi kami berusaha seminimal mungkin memotret di hp






Komentar

Postingan Populer