Serba-serbi melatih kemandirian anak hari ke 12
Pagi ini saya menyetrika baju kerja suami. Fatih ingin sekali meniru. Kemudian saya memberikan kesempatan Fatih menyetrika. Walau sebenarnya ini sangat menghambat pekerjaan saya, masih ada beberapa baju yang harus disetrika.
Sebelumnya, Fatih dan said sudah sarapan pisang keju buatan ayah. Mereka makan sendiri dengan lahap. Saya sarapan setelah kakang prabu berangkat kerja.
Karena anak-anak belum makan nasi. Say mengajak mereka makan bersama. Saya, Fatih dan Sa'id makan bersama dalam satu piring. Makan seperti ini bisa membangkitkan selera makan Fatih. Mereka makan dengan lahap tanpa disuapi.
Siang harinya, sepulang bermain di sekitar kampung. Fatih tiba-tiba meminta diri mengepel. Saya mengijinkan, tapi hanya di teras saja. Dengan alasan khawatir said kepleset.
Sementra Fatih mengepel, Saya menggoreng telur dan membuat doco. Saya awalnya tidak mengajak mereka makan. Saya hanya menunjukkan betapa lahapnya saya makan. Mereka asyik bermain kanan kiri. Kemudian said mulai mendekati saya. Saya pikir ini saatnya menyajikan makanan untuk mereka. Namun ternyata said tidak makan, dia hanya rebahan dilantai.
Sementra Fatih mengepel, Saya menggoreng telur dan membuat doco. Saya awalnya tidak mengajak mereka makan. Saya hanya menunjukkan betapa lahapnya saya makan. Mereka asyik bermain kanan kiri. Kemudian said mulai mendekati saya. Saya pikir ini saatnya menyajikan makanan untuk mereka. Namun ternyata said tidak makan, dia hanya rebahan dilantai.
Rupanya said sudah ketiduran di lantai. Saya membiarkan said terlelap beberapa menit sembari menyelesaikan makan. Dan ketika akan diangkat ke kasur, said sudah ngompol. Saya melapnya sedikit, mengganti celananya, lalu menggendong nya ke kasur. Sebelumnya saya sudah menggelar perlak dan kain. Said pun tidur dengan nyenyak.
Sementara fatih asyik makan di teras, ternyata fatih sedang berbagi makanan dengan kucing. Tangannya penuh bulu kucing. Saya segera mengajak Fatih mencuci tangan dan mengganti makanan dengan yang baru. Fatih sudah pandai mencuci tangan sendiri memakai sabun.
Hari ini Sa'id dan Fatih selalu ke wc untuk bab atau bak. Tidak ada lagi yang pipis sembarangan di selokan.
Ketika said bangun tidur siang pun, tidak ngompol. Said mengatakan sendiri ingin pipis, tanpa ditanya. Alhamdulillah ada kemajuan. Said mau pipis ke wc setelah bangun tidur siang, tanpa ngompol.
Hujan dari siang sampai sore. Membuat anak-anak harus bermain di rumah. Biasanya mereka bermain di luar. Suasana hujan membuat mereka lapar. Saya menyajikan pisang keju dan jagung rebus tabur keju. Mereka makan dengan lahap. Lantai sudah pasti berantakan. Tapi sudah biasa, tinggal disapu dan lap saja.
Setelah isya, saya berencana menidurkan anak-anak. Tapi saya khawatir mereka lapar, karena terakhir makan sebelum magrib. Saya pun menyajikan sepiring nasi ditaburi kuah sayur asam beserta dua potong jagung.
Bunda : ini makanan, yang mau makan silahkan.
Saya pun melanjutkan sholat isya.
Tetapi mereka hanya memakan jagung. Gak masalah, yang penting mereka makan. Disaat saya sholat isya, rupanya Fatih membuang bonggol jagung ke dalam lubang wc. Mengetahui hal ini, saya sangat emosi karena ini bisa menghambat wc. Saya kembali ke titik rendah, terbawa emosi kemudian memukul tangan Fatih. Saya sangat menyesal. Saya pun meminta maaf kepada Fatih.
Bunda : Fatih, maafin bunda yah, tadi mukul tangan atih ( sambil dipeluk menjelang tidur )
Fatih : iya
Bunda : Fatih sayang bunda?
Fatih : iya
Bunda : Fatih sayang ayah?
Fatih : iya
Kemudian Fatih tidur di lengan kiri dan said di lengan kanan.
Sementara fatih asyik makan di teras, ternyata fatih sedang berbagi makanan dengan kucing. Tangannya penuh bulu kucing. Saya segera mengajak Fatih mencuci tangan dan mengganti makanan dengan yang baru. Fatih sudah pandai mencuci tangan sendiri memakai sabun.
Hari ini Sa'id dan Fatih selalu ke wc untuk bab atau bak. Tidak ada lagi yang pipis sembarangan di selokan.
Ketika said bangun tidur siang pun, tidak ngompol. Said mengatakan sendiri ingin pipis, tanpa ditanya. Alhamdulillah ada kemajuan. Said mau pipis ke wc setelah bangun tidur siang, tanpa ngompol.
Hujan dari siang sampai sore. Membuat anak-anak harus bermain di rumah. Biasanya mereka bermain di luar. Suasana hujan membuat mereka lapar. Saya menyajikan pisang keju dan jagung rebus tabur keju. Mereka makan dengan lahap. Lantai sudah pasti berantakan. Tapi sudah biasa, tinggal disapu dan lap saja.
Setelah isya, saya berencana menidurkan anak-anak. Tapi saya khawatir mereka lapar, karena terakhir makan sebelum magrib. Saya pun menyajikan sepiring nasi ditaburi kuah sayur asam beserta dua potong jagung.
Bunda : ini makanan, yang mau makan silahkan.
Saya pun melanjutkan sholat isya.
Tetapi mereka hanya memakan jagung. Gak masalah, yang penting mereka makan. Disaat saya sholat isya, rupanya Fatih membuang bonggol jagung ke dalam lubang wc. Mengetahui hal ini, saya sangat emosi karena ini bisa menghambat wc. Saya kembali ke titik rendah, terbawa emosi kemudian memukul tangan Fatih. Saya sangat menyesal. Saya pun meminta maaf kepada Fatih.
Bunda : Fatih, maafin bunda yah, tadi mukul tangan atih ( sambil dipeluk menjelang tidur )
Fatih : iya
Bunda : Fatih sayang bunda?
Fatih : iya
Bunda : Fatih sayang ayah?
Fatih : iya
Kemudian Fatih tidur di lengan kiri dan said di lengan kanan.
Komentar
Posting Komentar