Melatih kemandirian anak hari ke-7
biasanya dalam semalam, said sering bangun kurang lebih 5 kali untuk minta minum. bisa dibayangkan berapa kali pipisnya? yup, sebanyak minumnya, sekitar 5 kali juga. Untuk menampung pipis itu, butuh 2 sampai 3 pemper dalam semalam. Kadang sering tembus karena saya lupa/telat mengganti pemper. Kondisi ini membuat saya malas melatih toilet training said untuk malam hari. Pake pemper aja tembus, apa lagi ga pake pemper? Kebayang capeknya.
Tapi saya katakan ke diri sendiri, “stop mengeluh, mulailah”. Sejak said tidur tadi malam sampai pagi ini, saya menggunakan perlak sebagai alas tidurnya, tidak memakai pemper. Saya merasa benar-benar kurang tidur, melawan ngantuk untuk meningkatkan said ke wc. Hasilnya alhamdulillah tidak mengecewakan. Sebelum tidur, saya mengajak said pipis. Sebelum tidur saya ingat lagi “dede kalau mau pipis, bilang ya, Dede said ga pake pemper”
Dalam keadaan ngantuk sambil tidur, said guling-guling, sepertinya ini tanda dia ingin pipis. Saya segera menggendong nya ke wc. Benar, dia pipis. Setelah pipis, minum lagi baru said bisa tertidur kembali. Beberapa waktu kemudian said bangun minta minum lagi dua kali. Saya berikan, sambil mengingat dia untuk mengatakan jika ingin pipis, said mengatakan “gak”, saya cek “burungnya” ternyata belum tegang (tandanya belum ingin pipis). Saya pun kembali tidur. Beberapa waktu kemudian. Tiba-tiba said guling-guling lagi, saya masih sangat ngantuk. Tiba-tiba lengan saya basah, ternyata said ngompol, saya segera meraih sarung untuk merem aliran pipisnya. Said dan saya pun kembali tertidur. Sampai subuh, saya bangun untuk sholat subuh, said masih tidur dengan ompolnya.
Ketika tidur siang ini, saya masih mengalami menggunakan perlak sebagai alas tidur
Ketika tidur siang ini, saya masih mengalami menggunakan perlak sebagai alas tidur
Komentar
Posting Komentar