Bunda dan fatih cerdas
Pada tantangan level 3 bunda sayang ini sy memilih Fatih (4 tahun 1 bulan) sebagai partner. Setelah saya membaca materi level 3 bunda sayang dan berdiskusi bersama teman-teman di grup wa, saya tersadar bahwa segala aktivitas Fatih adalah wujud kecerdasannya.
Saya termasuk ibu yang memberikan kesempatan Fatih bermain banyak hal. Terkadang dia bermain pisau memotong sayur, bermain paku dan palu. Segala aktivitas itu wujud kecerdasannya.
Pada usianya yang genap 4 tahun ini, Fatih semakin sering tantrum, kadang saya lelah dan mengabaikannya hingga berhenti sendiri. Pada tantangan kali ini, saya mencoba lebih perhatian, melalui tantrum saya akan mengenalkan Fatih tentang emosi diri sendiri dan cara mengelolanya ( kecerdasan emosional )
Kenapa saya mendahulukan fokus pada kecerdasan emosional?
Karena menurut saya, Fatih perlu mengenal dirinya sendiri untuk memudahkannya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang perlu tuntas dengan urusan kediriannya, agar tidak galau dikemudian hari. Sehingga saya mendahulukan fokus pada kecerdasan emosional nya sebelum melangkah ke kecerdasan lainnya. Pada kenyataannya, tentu, semua akan berjalan beriringan.
Siang ini kami kedatangan tamu. Pasangan pengantin baru yang sedang mencari tempat tinggal. Saya dan anak-anak membantu mereka (teman suami) mencari kontrakan. Setelah tamu pulang, kami berbincang
Bunda : Fatih senang tadi datang om dan Tante?
Fatih : senang
Bunda : apa yang Fatih senang dari datangnya om dan Tante tadi?
Fatih : (mikir) atih mau ke ayah
Sepertinya Fatih belum nyambung. Atau saya yang bahasanya susah? Pertanyaan terlalu susah?
Beberapa hari lalu sempat terjadi percakapan
Beberapa hari lalu sempat terjadi percakapan
Fatih : Na, atih mau ke Bima terus
Bunda : Fatih suka, senang ke Bima? Apa yang atih suka kalau ke bima?
Fatih : Atih mau main hp nenek terus
Hahaha, anak-anak memang polos. Dulu di Bima, Fatih sangat mudah mengakses hp. Sehingga dia berkata seperti diatas. Rupanya bahagia menurut nya adalah dapat bermain hp yang lama. Wajar Fatih berkata demikian karena sejak pulang dari bima, saya mengurangi interaksi nya pada hp.
Komentar
Posting Komentar