Kami bisa
Hari ini kami kembali bermain di taman UI. Dalam perjalanan dari stasiun pondok Cina ke taman, Fatih menangis meminta es. Saya mencoba mengalihkan nya karena Fatih sering mencret jika makan es. Saya sudah memberikan penjelasan logis dan singkat. Tapi dia tetap menangis meminta es. Karena Fatih terus menangis, saya melanjutkan perjalanan. Ternyata fatih juga mau berjalan mengikuti saya, walau sambil menangis.
Biasanya Fatih akan menangis sambil memukul. Saya mencoba menjaga jarak agar tetap menjaga Fatih namun tidak terkena pukulannya. Saya terus berjalan sampai di taman firdaus. Fatih masih menangis, tapi tidak memukul lagi.
Suami saya mencoba bercanda untuk mengalihkan tangis Fatih. Perlahan Fatih berhenti menangis dan bermain dengan gembira.
Berdasarkan kejadian diatas, fatih terlihat lebih dapat mengontrol emosinya, tidak memukul berlebihan atau melampiaskan ke said. Ada kemajuan, walau sedikit.
Perilaku memukul, tidak muncul, atau bisa dikatakan sedikit. Hal ini juga didukung oleh uniknya cara suami saya mengajak Fatih dan said bermain. Sehingga mereka lupa dengan kesedihan. Dan bermain dengan gembira
Komentar
Posting Komentar