Mengasah kecerdasan emosional dan spiritual
Hari ini fatih banyak membantu. Salah satunya membantu meletakkan telur ke dalam kulkas. Biasanya Fatih sudah lancar melakukan nya. Namun kali ini satu telur pecah di lantai. Melihat hal itu, saya diam, berpikir respon terbaik agar produktif.
Fatih segera mengatakan
" Atih bisa bersihkan koq na"
Saya pun membantunya memeras pel agar tidak becek. Fatih membuang kulit telur dan mengepel lantai.
Berdasarkan kejadian itu, Fatih terlihat mampu mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain. Perasaannya sendiri saat itu adalah rasa takut dimarahi bunda. Fatih juga mampu mengenali perasaan bunda saat itu adalah marah. Kemudian Fatih mampu Memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Ini terlihat dari reaksi dia yang justru percaya diri mengatakan bisa membersihkan telur pecah. Walaupun masih saya bantu sedikit.
Selain itu Fatih masih belajar berwudhu. Biasanya saya mengajak Fatih dan said untuk sholat. Biasanya Fatih akan dengan senang hati meminta diajar wudhu, hari ini tidak. Saya hanya berusaha sholat dihadapan mereka. Ini sudah termasuk contoh, mengajarkan sholat melalui teladan.
Sekarang Fatih semakin sering mengelola rasa takutnya menjadi keberanian. Bila menghadapi rasa takut akan gelap. Fatih akan berkata " atih ga takut koq na, ada Allah yang jaga kita" ( sugesti yang selalu saya katakan bila Fatih takut gelap atau hantu, dll)
Pagi ini Fatih mengatakan kalimat itu lagi ( atih ga takut koq na, ada Allah yang jaga kita) ketika menghadapi keadaan gelap di dalam rumah.
_________________________________________________________
Fatih dan said ...anak cerdas
Fatih dan said ... penyayang
Fatih dan said .... kesayangan bunda dan dan ayah
Fatih dan said .... Maafkan bunda yang banyak kekurangan.
Bunda akan belajar memantaskan diri membersamai Fatih dan said yang cerdas
Komentar
Posting Komentar