Kami bisa day 2

Sebelum mereka belajar, saya harus lebih dulu belajar. Sebelum mengajarkan mereka tentang mengenal dan mengelola emosi diri, saya pun harus selesai dengan hal itu. Atau minimal ada peningkatan mengelola emosi diri.

Pagi ini Fatih meminta izin bermain tepung sagu, saya mengizinkan dengan syarat dibereskan sampai bersih. Fatih dan Said bermain tepung sagu dengan gembira. Beberapa menit kemudian, mereka mulai berebut tepung. Saya berhenti sejenak, berpikir solusi untuk mereka.

Kemudian saya pindahkan said ke ujung teras. Saya menyapu tepung dan membagi dua untuk Fatih dan said. Said terlihat puas dengan pembagian ini. Sementara fatih protes, merasa bagiannya menjadi sedikit.

Fatih : koq atih sedikit sih na
Bunda : kalau Fatih rebutan, tepung nya dibagi dua. Jadi sedikit seperti ini ( sambil memberi contoh pembagian tepung). 
Fatih : yah......
Bunda : tapi kalau Fatih dan said akur, bisa main bersama, tepungnya bisa digabung, jadi banyak. ( Memberi contoh menyatukan seluruh tepung)
Fatih : ini (tepung) buat Dede said aja deh. 
Akhirnya tepung disatukan dan mereka main bersama. Said pun mau berbagi tepung dengan Fatih



Akhirnya, saya bisa memandu Fatih dan said untuk berhenti egois dan mereka mau menerima solusi menyatukan tepung agar banyak dan bermain bersama lagi. Fatih bisa meredam "keserakahannya" dan mulai kembali berbagi (bermain bersama).

Kejadian tadi, mungkin hanya 1 dari 10 konflik mereka hari ini. Kebanyakan berakhir dengan tangisan said yang kadang dipukul fatih. Semoga besok saya bisa lebih cepat melerai mereka.


Buku baru merupakan hal yang sangat menarik bagi fatih dan said. Mereka sangat senang melihat gambar dan berkomentar sesuai imajinasi mereka. Ini merupakan cara kami mendekatkan mereka pada budaya membaca. Yang sebenarnya menambah wawasan mereka

Fatih : na, bapak itu bawa tembak-tembakan ( sambil menunjuk gambar di buku)
Bunda : (melirik buku, berpikir sesaat, tarik napas). Hm....itu bukan tembak-tembakan. Tapi kamera, bapak sedang memfoto terumbu karang.
Fatih : wah, karang, bla, bla, bla ( mulai berbicara sesuai imajinasi nya)

Komentar

Postingan Populer