Merubah Kebiasaan Anak Melalui Dongeng


Beberapa hari ini, Said sangat sering memasukkan jari tangan ke mulut. Bahkan bisa 4 jari kanan ditambah 4 jari kiri dalam mulutnya.

Saya sempat kesal dan melakukan berbagai cara untuk menghilangkan kebiasaan itu. Mulai dari menasehati secara langsung, mengurangi jatah bermain, bahkan menyentil tangannya.
Tapi semua gagal.

Akhirnya malam ini saya mendongeng tentang burung yang suka memasukkan jari ke mulutnya.

Oya,
Kenapa burung? Karena Sa'id sangat suka kisah burung ababil. Sehingga saya mengambil tokoh burung ababil.

Berikut kisahnya

Pada suatu hari, ada sekumpulan burung ababil.
Salah satunya bernama Surya
Surya punya kebiasaan memasukkan tangan ke mulut.

Fatih bertanya : semua burungnya begitu yah nah?
Bunda: tidak, hanya Surya

Pada suatu waktu, burung-burung ababil itu sedang terbang bersama. Termasuk Surya.
Ketika Surya terbang, dia memasukkan tangannya ke mulut.
Tapi karena itu, terbangnya menjadi tidak seimbang
Sering beberapa kali hampir terjatuh
“Sepertinya karena aku mengemut tangan, terbangku jadi tidak seimbang. Aku tidak mau lagi memasukkan jari ke mulut ah” ucap Surya

Said yang mendengar kisah ini, masih asyik mengemut jari-jarinya. Sepertinya pesan yang ingin saya sampaikan, belum diterima oleh Said. Akhirnya saya menambah alur ceritanya.

Setelah burung-burung ababil terbang jauh.
Mereka istirahat pada sebuah pohon.
Ketika sedang asyik beristirahat.
Lagi-lagi Surya memasukkan jari ke mulut.
Tiba-tiba….
“Aduh, perut ku sakit” Surya merintih
“Ada apa Surya? Kamu sakit?” Tanya Bayu
“Iya, perut ku sakit sekali, ga tahan” rintih Surya
“Ayo kita ke dokter” ajak Bayu

Sesampainya di dokter.
Dokter Burung memeriksa Surya
Mulutnya, dadanya, perutnya diperiksa
“Baiklah, saya tulis resepnya” kata dokter burung
“Oya, Surya sakit apa dok” tanya Bayu
“Surya sakit pencernaan” jawab dokter
“Tapi bagaimana bisa dia sakit pencernaan” tanya Bayu
“ Karena Surya sering memasukkan jari ke mulutnya” jawab dokter

Tiba-tiba Fatih berbicara : oh iya yah na. Kuman di kukunya kan masuk ke dalam perut yah?”
Bunda : benar sekali Fatih.

“Kuman itu berasal dari tangan yang sering dimasukkan. Jadi kalau Surya mau sehat, harus berhenti memasukkan tangan. Tapi kalau mau sakit silahkan emut terus tangannya. Pilihannya ada di Surya. Mau sehat atau sakit?” Ceramah dokter burung.

“Hu,hu,hu,hu…. Iya deh, aku ga mau lagi memasukkan tangan ke mulut. Aku mau sehat “ ucap Surya sambil menangis menahan sakit perut.

Kemudian dokter memberikan resep untuk Surya. Setelah meminum obat nya. Surya pun sembuh dan tidak mau lagi mengemut jari lagi.

Selesai…..

Setelah selesai mendengar kisah itu, Said sedikit demi sedikit mengeluarkan jari-jari di dalam mulutnya. Pelan-pelan sambil berpikir (terlihat). Dan saya melihatnya tanpa menasihati apapun. Juga tanpa menyimpulkan hikmah dari kisah itu.

Saya paham, Said sedang menahan diri agar tidak memasukkan jari lagi. Saya lihat, tangan yang biasa dia emut. Terus bergerak mencari pengalihan. Beberapa kali jari-jari itu masuk lagi ke mulut tanpa sengaja. Saya segera menahannya. Dan Said pun mau menahan tangannya.

Padahal biasanya, sebelum nya dia akan marah dan tidur berbalik arah agar bisa mengemut jari sampai tertidur.




Komentar

Postingan Populer