Serba-serbi Latihan Mendongeng
Sejak magrib, Fatih sudah sibuk dengan buku. Dia membaca walau belum mengenal huruf. Dia mengulang semua perkataan yang pernah saya bacakan tentang isi buku tersebut.
Saya bahagia melihatnya suka membaca. Dia merekam semua bacaan yang pernah dibacakan untuknya 😍
Saya membacakan kisah (komik) di buku. Kali ini ceritanya saya lebih berimajinasi diluar teks bacaan. Saya mengeksplorasi gambar lebah. Menceritakan dari sudut pandang lebah.
Tiba-tiba.... Ada seekor semut yang menghampiri Fatih. Dengan cepat, Fatih memukul dan menyimpannya ke dalam botol. Fatih berencana mematikan semut itu.
Saya sudah mengingatkan nya agar melepas semut itu. "Kasian, semut itu mau ketemu keluarga nya di rumah"
Tapi tetap Fatih merasa itu adalah miliknya, dia berhak melakukan apapun.
Saya berpikir bagaimana cara agar dia mau melepas semut itu. Akhirnya saya menawarkan sebuah cerita tentang keluarga semut.
"Fatih mau mendengarkan cerita tentang keluarga semut?" Tanyaku
"Mau!" Jawabannya dengan antusias
Baiklah, begini ceritanya.....
Petualangan Ayah Semut
Pada suatu pagi yang cerah.
Keluarga semut sedang sarapan bersama.
Kakak semut sarapan roti dan keju
Adik, bunda dan ayah semut sarapan nasi dan telur macan tutul.
Setelah sarapan bersama, ayah semut pamit berangkat kerja.
Sebelumnya, ayah semut menggendong adik dan kakak semut.
Setelah itu dia berangkat kerja.
Ayah semut bekerja keras
Dia menemukan gula yang besar di sebuah gua.
Ayah semut mengangkat sekuat tenaga.
Argh......argh.......argh.....
"Aku harus bisa" ucap ayah semut.
Ketika ayah semut sedang memanggul gula.
Tiba-tiba....
Ayah semut terjatuh ke dalam sebuah lubang.
Ternyata dia terjatuh dalam botol milik manusia, seorang anak kecil.
Ibu anak kecil itu menasehati agar anak kecil melepas semut.
"Kasihan, ayah semut sudah ditunggu oleh anak dan istrinya di rumah" ucap ibu nya anak kecil.
Kemudian anak kecil itu pun melepaskan semut.
"Terimakasih banyak" ucap ayah semut.
Kemudian ayah semut segera pulang ke rumah.
Disana, anak dan istrinya semut sudah menunggu dengan sabar.
Setibanya di rumah, ayah semut menyantap gula bersama adik, kakak dan bunda semut.
Setelah mendengar kisah itu. Fatih terlihat berpikir. Saya bertanya " jadi bagaimana? Semutnya mau dilepas atau tidak?"
"Dilepas" jawab Fatih
Bahagia rasanya, Fatih bisa mengambil hikmah dari kisah yang saya ceritakan.
Cerita di atas sebenarnya sengaja dibuat mirip dengan kehidupan Fatih. Kak semut adalah Fatih. Adik semut adalah Sa'id. Ayah semut yang terjatuh ke lubang pun sebenarnya semut yang sedang "disandera" oleh Fatih dalam botolnya.
Sesaat setelah melepas semut. Fatih bertanya "dimana gulanya?"
Dongeng itu begitu nyata bagi Fatih. Dalam cerita semut, ayah semut membawa gula. Tapi pada semut yang dia temui, semut itu tidak memegang gula.
Fatih mulai kritis dengan dongeng 🤔😘
Dan saya bingung menjawabnya. Saya mencoba menjawab " mungkin gulanya ada di sana atau di kantong ayah semut"
Saya sudah mengingatkan nya agar melepas semut itu. "Kasian, semut itu mau ketemu keluarga nya di rumah"
Tapi tetap Fatih merasa itu adalah miliknya, dia berhak melakukan apapun.
Saya berpikir bagaimana cara agar dia mau melepas semut itu. Akhirnya saya menawarkan sebuah cerita tentang keluarga semut.
"Fatih mau mendengarkan cerita tentang keluarga semut?" Tanyaku
"Mau!" Jawabannya dengan antusias
Baiklah, begini ceritanya.....
Petualangan Ayah Semut
Pada suatu pagi yang cerah.
Keluarga semut sedang sarapan bersama.
Kakak semut sarapan roti dan keju
Adik, bunda dan ayah semut sarapan nasi dan telur macan tutul.
Setelah sarapan bersama, ayah semut pamit berangkat kerja.
Sebelumnya, ayah semut menggendong adik dan kakak semut.
Setelah itu dia berangkat kerja.
Ayah semut bekerja keras
Dia menemukan gula yang besar di sebuah gua.
Ayah semut mengangkat sekuat tenaga.
Argh......argh.......argh.....
"Aku harus bisa" ucap ayah semut.
Ketika ayah semut sedang memanggul gula.
Tiba-tiba....
Ayah semut terjatuh ke dalam sebuah lubang.
Ternyata dia terjatuh dalam botol milik manusia, seorang anak kecil.
Ibu anak kecil itu menasehati agar anak kecil melepas semut.
"Kasihan, ayah semut sudah ditunggu oleh anak dan istrinya di rumah" ucap ibu nya anak kecil.
Kemudian anak kecil itu pun melepaskan semut.
"Terimakasih banyak" ucap ayah semut.
Kemudian ayah semut segera pulang ke rumah.
Disana, anak dan istrinya semut sudah menunggu dengan sabar.
Setibanya di rumah, ayah semut menyantap gula bersama adik, kakak dan bunda semut.
Setelah mendengar kisah itu. Fatih terlihat berpikir. Saya bertanya " jadi bagaimana? Semutnya mau dilepas atau tidak?"
"Dilepas" jawab Fatih
Bahagia rasanya, Fatih bisa mengambil hikmah dari kisah yang saya ceritakan.
Cerita di atas sebenarnya sengaja dibuat mirip dengan kehidupan Fatih. Kak semut adalah Fatih. Adik semut adalah Sa'id. Ayah semut yang terjatuh ke lubang pun sebenarnya semut yang sedang "disandera" oleh Fatih dalam botolnya.
Sesaat setelah melepas semut. Fatih bertanya "dimana gulanya?"
Dongeng itu begitu nyata bagi Fatih. Dalam cerita semut, ayah semut membawa gula. Tapi pada semut yang dia temui, semut itu tidak memegang gula.
Fatih mulai kritis dengan dongeng 🤔😘
Dan saya bingung menjawabnya. Saya mencoba menjawab " mungkin gulanya ada di sana atau di kantong ayah semut"
Komentar
Posting Komentar