Pertanyaan kritis Fatih dan Said tentang Fitrah Seksualitas

Saat ini Fatih berusia 4 tahun 9 bulan dan Said berusia 3 tahun. Sudah banyak pertanyaan dan pertanyaan yang muncul tentang fitrah seksualitas nya. Sebelum membahas apa saja kalimat unik yang muncul dari mereka. Saya teringat bacaan dalam sebuah buku.

Dalam buku Fitrah Besed Education disebutkan.

Di usia 3-6 tahun anak lelaki dan perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional, apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun (dalam).
Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan. Sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara berbicara, cara berpakaian, maupun cara merasa, perpikor dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga dengan tegas berkata, “saya perempuan” atau “saya lelaki”

Menanamkan konsep lelaki atau perempuan ternyata sangat penting, terutama mulai usia 3 tahun. Usia said dan Fatih.

Dan.... pertanyaan apa saja yang sudah muncul di usia mereka? Mari kita simak.

Part 1

Ketika kami masih sering mandi bersama.
Fatih: koq bunda ga punya mbe sih?
Bunda : karena bunda perempuan. Ini (sambil menunjuk) namanya penis, bukan mbe

Salah satu kesalahan bunda dahulu, memberi tahu Fatih nama penis dalam bahasa Bima. Sekarang sudah tobat, pakai bahasa Indonesia yang jelas.

Catatan: sekarang sudah tidak mandi bersama lagi. Bahkan Fatih dan Said sudah mandi terpisah (bergantian)


Part 2

Fatih : bunda kok ada Mimi?
Bunda: karena bunda perempuan
Fatih : kok ayah ga ada Mimi?
Bunda : karena ayah laki-laki. Allah menciptakan perempuan dan laki-laki.

Part 3
Fatih : na, tadi bunda bilang punya Fatih apa namanya?
Bunda: oh...penis
Fatih: kalau punya Fatih penis, klo punya bunda apa namanya?
Bunda : vagina

Alhamdulillah Fatih belum menanyakan bentuknya 😓. Bunda yang deg-degan.

Part 4

Suatu sore, Fatih dan Said bermain peran. Bunda sedang menyapu. Fatih jadi mamah, Said jadi adek.
Bunda kaget, kemudian mencoba berpikir, harus memulai darimana untuk meluruskan ini?
Kemudian bunda menghampiri Fatih dan Said yang sedang asyik bermain.
Bunda : Fatih…. Fatih laki-laki atau perempuan?
Fatih : laki-laki
Bunda: klo Fatih laki-laki. Fatih berperan jadi ayah atau Abang aja.
Fatih : ah…. Mau jadi mamah tau….
Bunda : (mulai kesal agak panik) bunda kan cuma kasi tau…. Kalau laki-laki itu menjadi ayah atau Abang. Kalau perempuan, baru mamah atau kakak perempuan.
Kemudian Fatih dan Said menghindari bunda. Tapi bunda mendengar mereka mulai mengganti peran.
Fatih : said jadi Abang yah, Fatih jadi ayah.

Part 5

Pernah juga suatu ketika bunda mendapati Fatih dan Said sedang menyusui boneka beruang. Bunda kaget, kemudian berpikir respon yang tepat.

Bunda: Fatih...Said….. Fatih dan Said kan laki-laki, ga punya Mimi.
Fatih dan Said : ah Na, beruangnya mau Mimi tau….
Merasa diabaikan dan panik, bunda menaikkan level nada bahasa
Bunda: Fatih… said… main yang lain saja. Bunda ga suka Fatih seperti itu.
Fatih : iya, iya deh…. (Sambil berlari menghindar)

Untuk part 5 ini, memang respon bunda kurang bagus. Seharusnya bunda lebih sabar.

Ketika kejadian ini berulang, Kemudian saya mempunyai ide:
Bunda : kita kasi susu botol saja ke beruangnya ? Ok?
Sa'id  terlihat bahagia dengan solusi ini.
Mereka tetap bisa bermain peran. Namun diganti perannya sebagai ayah dan Abang karena mereka laki-laki.
Mereka tetap bisa bermain menyusui beruang. Namun susu yang diberikan adalah susu botol.

Kejadian Fatih dan Said menyusui boneka cukup sering dilakukan dulu. Namun sekarang sudah tidak lagi. Fatih dan Said sudah tahu bahwa mereka laki-laki dan tidak bisa menyusui.

Part 6

Suatu waktu, Fatih berkata “Fatih menikah”. Bunda kaget dan mencoba tenang. Dan bertanya balik.
Bunda: menikah itu apa Fatih?
Fatih : menikah itu seperti di rumah emak, ada mang Maki, ada aki Ana, ada banyak orang
Bunda: owh, maksud Fatih, waktu di Garut, kita menghadiri pernikahan yah?
Fatih : iya na. Di sana ada mang Maki, ada banyak makanan.

Part 7


Beberapa hari ini, Fatih sering mendengarkan lagu sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh.
Sekarang jika ada (Fatih) yang mencolek di ketek Said, pasti Said berkata “ga ole, tu entuhan tidak oleh” (ga boleh, itu sentuhan tidak boleh)

Komentar

  1. pertanyaan2 anak2 memang di luar yang dipikirkan oleh orang dewasa. dan menjawabnya pun harus dengan bijak dan hati-hati. selamat untuk Bunda Puput yang sudah sabar dan bijak menghadapi pertanyaan anak2.

    BalasHapus
  2. 😂 anak pingin nikah karena sepengetahuannya nikah adalah ada banyak makanan tersaji,, sementara ibunya sudah deg-deg an.. alhamdulillah di-cnc (clear and clarify) dulu ya maak 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak
      Alhamdulillah dah dpt materi di level 11
      Jadi ga kaget 😆

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer