Belajar rasa bermain
Ketika saya ingin mengetahui gaya belajar fatih. Saya memutuskan mengobservasi gaya bermainnya. Hal yang membuatnya sangat antusias dan berbinar. Bermain. Iya, bermain adalah hal yang sangat menyenangkan. Saya ingin dia belajar banyak hal dalam keadaan bahagia seperti ketika bermain.
Pagi itu saya membereskan tas punggung yang dipakai belanja subuh tadi. Tiba-tiba
F : na jangan kuja (kerja)
B : kerja? Emang bunda ga boleh kerja? Terus bunda ngapain donk?
F : main saja sama atih
Bahagia dan haru mendengar keinginan tulusnya. Fatih ingin saya bermain dengannya.
Menjelang siang, kami ngemil rambutan bersama. Bunda, said dan fatih. Saya tahu bahwa Fatih sangat senang bermain bersama temannya. Saya mencoba menanamkan adab bertamu dan bermain bersama teman.
B : tih, kita buat project yuk
Fatih terlihat bingung
B : kita buat project bermain bersama teman
F : ayo
Sore hari memang biasanya kami bermain di luar bersama teman Fatih. Saya hanya mencoba membungkus dalam nuansa project
B : kira-kira apa yang kita butuhkan? Apa kita bawa air minum?
F : iya na, kita bawa air minum
B : siapa nanti yang pegang air minum?
F : na aja
B : terus atih ngapain?
F : atih bawa mobilan. Nanti bunda juga bawa sepeda. Kalau atih yang bawa. Nanti jatuh na
B : ok
Hari masih siang, Fatih dan said sedang asyik bermain. Mereka bermain saling pukul kejar-kejaran, tertawa. Mereka juga khusu' bermain Lego. Bahkan saling berbagi. Gaya belajar kinestetik.
Fatih meminta bermain hp. Saya tidak mengijinkan. Mungkin fatih merasa bosan. Akhirnya Fatih bermain dengan buku. Awalnya dia mengambil 5 buku kemudian di simpan semua sambil mengamati. Akhirnya dia memilih satu buku untuk dibaca. Fatih membaca, membaca gambar. Dia menceritakan isi buku berdasarkan pemahamannya terhadap gambar pada buku. Sementara said juga khusu' melihat buku. Mereka bertahan membaca sekitar 20 menit, sambil saling bercerita dan berbagi buku. Mereka bermain dengan gaya belajar kinestetik. Karena mereka membaca buku sambil menunjukkan dengan jari dan berbicara
Sore harinya kami bermain di luar rumah. Walau jam 17, sebenarnya telat karena waktu bermain sedikit, mendekati waktu magrib. Tapi, saya harus menepati janji.
Ketika bermain. Fatih berlari, menaiki dataran tinggi. Dia mengeksplorasi tanah lapangan. Ada gundukan bekas membakar kayu. Asapnya masih terlihat. Apinya sudah padam. Fatih dan temannya sangat senang. Saya menjaga mengingatkan tentang resiko eksplorasi mereka.
Fatih terlihat sangat antusias. Dia belajar melalui praktek. Belajar langsung mengenal tanah, asap, ranting, menunggu rambutan jatuh, berbagi mainan dengan teman. Gaya belajar kinestetik sangat kental dalam aktivitas ini.
Malam harinya Fatih dan said membaca dengan gaya kinestetik. Membaca gambar dengan menggunakan jari sebagai penunjuk. Suara membacanya pun terdengar semangat.
" Bapak pake baju donk" kata Fatih ketika melihat gambar tokoh Fir'aun dalam buku Al Qur'an pertama ku
Komentar
Posting Komentar