Gaya belajar, gaya bermain anak

Setiap kali ditanya " Fatih hari ini mau main apa?" Pasti jawabannya "main di luar". 

Baiklah nak, mari kita puaskan ego kecil mu
mari kita puaskan segala keingintahuan mu
Yang akan menuntun mu pada seribu pengetahuan

Pagi ini said bangun lebih siang dari biasanya, plus ngompol. Sementara Fatih sudah bangun sejak subuh. Fatih sudah sangat siap (udah makan dan mandi) untuk main di luar. Sementara said masih tidur.

Saya mencoba mengulur waktu, membuat nya lupa dengan keinginan itu. Sembari menunggu said mandi dan makan. Saya menawarkan permainan gunting kertas, mewarnai. Mewarnai buku itu sudah biasa.

Kali ini saya mencoba memberikan hal baru mewarnai pada kertas yang lebih besar ( kertas Plano). Fatih terlihat senang. Saya mencoba membuat beberapa titik. Dan meminta nya menghubungkan setiap titik. Hanya sebentar menghubungkan titik. Fatih kurang tertarik. Dia kembali bermain gunting kardus.



Setelah bosan itu, saya menawarkan gunting kalender. Fatih senang. Biasa nya menggunting kertas buku. Saya juga ikut bermain menggunting kertas. Saya menggunting kertas berbentuk lingkaran, segi tiga, dan persegi. Fatih terlihat senang dan segera meraih kertas berpola itu. Dia bermain dengan kertas berbentuk lingkaran, segitiga dan persegi.

Pada aktifitas di atas, Fatih menggunakan gaya belajar kinestetik dan visual.

Sebelum berangkat bermain di luar. Kami bersama merapikan bekas eksplorasi mewarnai dan menggunting kertas. Saya mencoba membiasakan merapikan mainan sebelum Fatih bermain hal lain. Dalam proses ini, Fatih belajar dengan gaya kinestetik dan visual.



Setelah said siap. Kami bermain keluar rumah. Fatih bermain bersama teman-temannya. Tertawa, saling kejar-kejaran dan kadang berebut mainan. Semuanya dalam pengawasan saya. Fatih belajar bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya, menggunakan Gaya belajar kinestetik, visual dan auditori.

Ketika adzan Dzuhur, kami pun pulang. Saya selalu mengajak Fatih dan said untuk sholat, kali ini mereka masih asyik bermain. Saya hanya memberi contoh sholat tepat waktu.

Fatih memang mau sholat, tapi dia selalu minta imbalan bermain hp. Kali ini pun demikian. Dia sholat, dengan harapan agar saya memberi kesempatan bermain hp.

Namun saya menolak permintaannya. Karena saya khawatir, Fatih ingin sholat hanya karena Hp.

Karena hp tidak diberikan, Fatih mencari aktifitas lain. Dia bermain lego. Saya mengajarkan membuat kamera, Fatih dengan mudah dapat meniru. Kemudian kami membuat parkiran mobil. Kemudian meletakkan beberapa mobil-mobilan dan pesawat di dalamnya. Dalam proses ini, dominan gaya kinestetik.

Sebelum ashar, saya mencoba tidur, karena kepala agak pusing. Anak-anak juga diajak tidur, tapi mereka tidak mau. Ketika adzan ashar, saya bangun dan melihat eksplorasi mereka. Benar-benar pembelajar tipe kinestetik. Lemari baju kosong, dijadikan tempat persembunyian mereka.



Saya meminta Fatih untuk merapikan nya.

Lego pun berserakan, saya meminta Fatih merapikannya. Saya melihat kesungguhan nya merapikan mainan. Sayapun ikut membantu. Dalam proses ini, Fatih menggunakan gaya belajar kinestetik. Hadiah karena sudah merapikan mainan adalah kesempatan bermain di luar. Sore ini cerah. Fatih semakin bersemangat main di luar.

Sore ini Fatih dan said bermain bersama teman. Mereka berlari, saling berbagi kue, tertawa, jatuh, lari lagi dan tertawa lagi. Saya? Seperti setrika yang bolak-balik mengejar mereka. Sore ini mereka belajar bersosialisasi dengan gaya belajar kinestetik.


Malam harinya, Fatih dan said membaca buku. Say menemani mereka membaca. Menceritakan gambar yang mereka lihat. Pada proses ini, merek menggunakan gaya belajar kinestetik. Mereka membaca sambil bercerita



Komentar

Postingan Populer