Don't teach me, I love to learn

Fatih semakin kritis dalam bertanya. Dan semakin luas dalam bereksplorasi. Siang tadi fatih meminta bermain layang-layang. Kami bermain layang-layang, masih dengan bantuan anak-anak di lapangan untuk menaikkan layang-layang. Saya jadi agak sungkan, walau mereka cuma anak-anak, karena sering meminta bantuan. Kedepannya saya harus bisa menaikkan sendiri layang-layang. 

Fatih belajar tarik ulur mengendalikan tali layangan. Wajahnya terlihat bahagia. Namun kegembiraan itu berlangsung sebentar, karena layangan putus ( ga sempat foto ). Pada aktifitas ini, Fatih dominan menggunakan menggunakan gaya belajar kinestetik. Karena fatih belajar melalui praktek mengendalikan layang-layang.

Siang harinya Fatih meminta dibuatkan pancake. Fatih menawarkan diri "atih aja na yang beli tepung nya". Sebenarnya saya agak khawatir karena kemampuan bicara Fatih masih kurang. Fatih lancar berbicara, tapi pelafalannya masih kurang satu atau dua huruf dari atas asli. Untuk mencegah salah paham oleh penjual, saya memberikan secarik kertas bertuliskan "tepung ½ kg" dan uang. Sebelum fatih berangkat, saya mengkonfirmasi ulang info yang saya berikan. Setelah itu, Fatih pergi membeli tepung dengan semangat tanpa diantar. Fatih pulang dengan ceria, membawa palstik hitam berisi tepung dan uang kembalian. Pada aktifitas ini, Fatih menggunakan gaya belajar auditori dan kinestetik. Fatih belajar mengingat / mengulangi instruksi verbal yang saya sampaikan. Dan juga Fatih berbelanja sendiri ke warung.




Proses belajar pun berlanjut. Fatih dan said sangat antusias ( kepo ^_^ ) membantu membuat pancake. Mereka bahagia diberikan kesempatan mengocok telur, mengaduk adonan. Fatih pun antusias menuang adonan ke dalam loyang. Bila sudah berkaitan dengan kompor, kewaspadaan saya meningkat. Saya deg-degan melihat Fatih menuangkan adonan. Alhamdulillah bisa. Saya merapikan sedikit adonan di teflon. Sambil menunggu masak, Fatih gembira bermain kejar-kejaran dengan said. Tiba giliran membalikkan pancake, Fatih paling depan, ingin ikut membantu. Saya memandu tangan Fatih untuk membalikkan kue. Setelah matang, Fatih mengangkat pancake dan menyimpannya ke piring. Mereka makan dengan lahap, terkadang berebutan. Saya harus melerai dan mengajak bersabar karena butuh waktu lama memasak nya.



Hari ini said juga belajar banyak hal. Ketika magrib, said dan fatih makan. Said termasuk hobi makan dan minum. Selain itu sudah terampil makan sendiri, wali kadang berceceran sedikit.  Kali ini said membuat saya kagum. Dalam proses makan, ada air sayur yang tumpah. Said mengambil sendiri kain dan mengepel. Setelah itu, said menuang air minum dari teko. Saya sengaja menyimpan teko berisi air (isinya setengah wadah) dan gelas. Jika mereka butuh air minum, saya melatih agar meningkatkan sendiri dari teko. Ini termasuk melatih kecerdasan motorik dan kemandirian.

Komentar

Postingan Populer