Mengenal gaya belajar anak
Pagi ini Fatih menagih janji bermain bekam. Fatih terlihat sangat bersemangat sambil menirukan irama lagu, tanda hati yang bahagia. Semua kegiatan ini dalam pengawasan penuh oleh saya. Kegiatan nya pun dilakukan diatas kasur. Menjaga jika ada kop yang jatuh, tidak retak oleh benturan.
Saya sebagai pasien, Fatih yang memasang kop di punggung saya. Said ngapain? Dia gembira memegang 2 buah kop, sambil tiduran di kasur. Fatih semakin terampil memasang dan mencopot kop. Selama proses itu, Fatih menggunakan gaya belajar kinestetik.
Setelah bermain bekam. Fatih meminta bermain di luar rumah. Namun karena hujan, saya mencoba mengalihkan pada kegiatan lain. Awalnya saya mengajak mewarnai. Tapi Fatih tidak mau. Fatih memilih bermain Lego di atas kasur.
Sebenarnya saya sering mengingatkan bahwa kasur tempat untuk tidur. Jika ingin bermain, di ruang sebelah. Tapi karena Fatih kesal tidak diijinkan main diluar karena hujan. Fatih memaksa bermain di atas kasur. Saya pun memberikan kesempatan. Sambil mengingatkan. "Nanti dibereskan lagi yah"
Dan setelah bermain, Fatih tidak mau membereskan mainannya. Sepertinya membereskan mainan menjadi beban. Ini tantangan untuk saya. Mengajarkan membereskan mainan sebagai kegiatan yang muda.
Saya mencoba memberikan wadah bagus untuk mainan Lego. Sehingga Fatih menjadi semangat merapikan lego. Fatih semakin mudah merapikan dan membuka lagi Lego dimanapun ingin bermain. Pembelajar tipe kinestetik.
Sudah ada kemajuan dalam merapikan mainan, walaupun kadang masih sering saya ingatkan dan awali. PR banget untuk saya. Mengajarkan merapikan mainan sebagai kebutuhan, mudah dan menyenangkan.
Setelah bermain bekam. Fatih meminta bermain di luar rumah. Namun karena hujan, saya mencoba mengalihkan pada kegiatan lain. Awalnya saya mengajak mewarnai. Tapi Fatih tidak mau. Fatih memilih bermain Lego di atas kasur.
Sebenarnya saya sering mengingatkan bahwa kasur tempat untuk tidur. Jika ingin bermain, di ruang sebelah. Tapi karena Fatih kesal tidak diijinkan main diluar karena hujan. Fatih memaksa bermain di atas kasur. Saya pun memberikan kesempatan. Sambil mengingatkan. "Nanti dibereskan lagi yah"
Dan setelah bermain, Fatih tidak mau membereskan mainannya. Sepertinya membereskan mainan menjadi beban. Ini tantangan untuk saya. Mengajarkan membereskan mainan sebagai kegiatan yang muda.
Saya mencoba memberikan wadah bagus untuk mainan Lego. Sehingga Fatih menjadi semangat merapikan lego. Fatih semakin mudah merapikan dan membuka lagi Lego dimanapun ingin bermain. Pembelajar tipe kinestetik.
Sudah ada kemajuan dalam merapikan mainan, walaupun kadang masih sering saya ingatkan dan awali. PR banget untuk saya. Mengajarkan merapikan mainan sebagai kebutuhan, mudah dan menyenangkan.
Komentar
Posting Komentar