Serba-serbi mengenal gaya belajar anak
Hari ini Fatih bangun sebelum subuh. Saya pun terpaksa bangun menemaninya. Sembari Fatih makan, saya menyetrika baju yang lembab. Beberapa hari terakhir hujan terus, sehingga pakain lembab.
Melihat saya menyetrika, Fatih ingin ikut "membantu"
Fatih : atih aja na yang setrika
Saya memberi kesempatan menyetrika dua pakaian. Setelah itu saya melanjutkan menyetrika. Sementara fatih membawa 5 buku Al-Quran pertama ku, buku mewarnai dan crayon. Fatih membaca dan mewarnai.
Gaya belajar nya tadi adalah kinestetik dan visual
Pagi hari, sembari saya memasak. Fatih dan said bermain teh. Mereka terlihat antusias bermain teh. Saya mencoba menghalangi agar tidak dicampur air ( nanti pasti repot membersihkan nya). Tapi anak-anak memang kreatif. Sebelum dilarang, sudah dilakukan. Fatih bereksplorasi dengan teh, air dan Lego. Pada aktivitas ini gaya belajar kinestetik sangat dominan.
Walau sedang sibuk dengan permainannya. Fatih menghampiri saya di dapur dan meminta diri membantu memasak. Fatih mencuci daun kemangi. Hasilnya belum bersih. Saya mengajarkan Fatih car mencuci kemangi agar bersih. Setelah itu Fatih memasukkan kemangi kedalam masakan di atas kompor. Tipe belajar kinestetik dan visual
Said pun tidak kalah aktif. Saya sengaja menyimpan wortel dan alat pengupas kulit buah dalam jangkauan anak-anak. Said menyadari nya dan dengan segera mengupas kulit wortel. Tipe kinestetik
Sore harinya kami bermain di luar rumah. Fatih tertarik melihat beberapa anak bermain layangan. Kami pun membeli dua layang-layang. Ketika akan menerbangkannya, ada masalah. Saya belum bisa. Kami meminta bantuan anak yang bermain di lapangan. Dia mengikat layangan dan menerbangkannya. Kemudian saya dan Fatih bermain layang-layang berdua.
Awesome... saya bermain layang-layang. Untuk sesaat saya merasa seperti anak kecil. Sangat bahagia. Namun itu hanya sebentar karena layang-layang turun. Saya belum bisa mempertahankan ketinggian layang-layang. Fatih? Dia sangat bahagia bisa memegang layangan, walau sebentar. Fatih pun mengusulkan untuk bermain layangan di UI, nanti weekend. Kami sama-sama bermain dengan gaya kinestetik.
Pagi hari, sembari saya memasak. Fatih dan said bermain teh. Mereka terlihat antusias bermain teh. Saya mencoba menghalangi agar tidak dicampur air ( nanti pasti repot membersihkan nya). Tapi anak-anak memang kreatif. Sebelum dilarang, sudah dilakukan. Fatih bereksplorasi dengan teh, air dan Lego. Pada aktivitas ini gaya belajar kinestetik sangat dominan.
Walau sedang sibuk dengan permainannya. Fatih menghampiri saya di dapur dan meminta diri membantu memasak. Fatih mencuci daun kemangi. Hasilnya belum bersih. Saya mengajarkan Fatih car mencuci kemangi agar bersih. Setelah itu Fatih memasukkan kemangi kedalam masakan di atas kompor. Tipe belajar kinestetik dan visual
Said pun tidak kalah aktif. Saya sengaja menyimpan wortel dan alat pengupas kulit buah dalam jangkauan anak-anak. Said menyadari nya dan dengan segera mengupas kulit wortel. Tipe kinestetik
Sore harinya kami bermain di luar rumah. Fatih tertarik melihat beberapa anak bermain layangan. Kami pun membeli dua layang-layang. Ketika akan menerbangkannya, ada masalah. Saya belum bisa. Kami meminta bantuan anak yang bermain di lapangan. Dia mengikat layangan dan menerbangkannya. Kemudian saya dan Fatih bermain layang-layang berdua.
Awesome... saya bermain layang-layang. Untuk sesaat saya merasa seperti anak kecil. Sangat bahagia. Namun itu hanya sebentar karena layang-layang turun. Saya belum bisa mempertahankan ketinggian layang-layang. Fatih? Dia sangat bahagia bisa memegang layangan, walau sebentar. Fatih pun mengusulkan untuk bermain layangan di UI, nanti weekend. Kami sama-sama bermain dengan gaya kinestetik.
Komentar
Posting Komentar