Serba-serbi mengenal gaya belajar anak

Sekitar pikup 09.00 cuaca cerah. Saya sudah siap menemani anak-anak bermain. Tidak seperti biasanya, Fatih belum meminta bermain luar. Fatih masih khusu' membaca (ala-ala kinestetik). Membaca sambil bercerita penafsiran nya tentang gambar.



Setelah membaca, Fatih dan Said ingin bermain di luar. Mereka bermain lagi di rumah Ahsan. Disana mereka bermain kejar-kejaran, ciat-ciat, menonton Umar Hana, berbagi kue, bermain bola. Semuanya dalam pengawasan saya. Terkadang mereka bertengkar, setelah itu akur kembali. Gaya kinestetik sangat dominan.

Ketika adzan Dzuhur, kami pun pulang sambil membawa oleh-oleh ikan dari Ahsan.
Sesampainya di rumah
Bunda : siapa yang mau sholat bersama bunda?
Said segera merapat sholat berjamaah. Tapi Fatih masih asyik bermain
Bunda : toh, sholat yuk
Fatih : ga ah, sholat kan lama
Bunda : bunda suka sholat. Bunda sholat karena sayang Allah
Fatih : atih sayang kucing, di hp kakak Hanun tadi kan ada kucing

(Dalam hati: baiklah sudah tidak perlu berdebat, sekarang saya harus mencontoh kan sholat)

Sementara fatih masih asyik bermain. Setelah selesai, saya mengajak anak-anak makan. Said mau makan, sementara fatih memilih untuk bermain tepung.




Saya dan said pun makan. Sambil melihat Fatih bermain tepung. Dia bahagia. Tepung di bentuk, dicetak, diinjak-injak, dibalur ke baju, dijadikan seperti kolam berenang. Dia berseru "tepung dingin ya", "licin banget", "Fatih lagi bikin kue ulang tahun"
Fatih terliat bahagia, bermain dengan gaya kinestetik.







Komentar

Postingan Populer